Kamis 23 Aug 2018 11:32 WIB

Presiden Jerman Ajak Warganya Lawan Rasialisme

Rasialisme dan diskriminasi melanggar martabat manusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyerukan masyarakat Jerman melawan rasialisme dan diskriminasi. Menurutnya dua tindakan itu telah melanggar martabat manusia.

"Rasialisme dan diskriminasi melanggar martabat manusia dan merusak demokrasi kita. Mereka mereduksi apa yang sudah kita raih di negara ini," kata Steinmeier pada Rabu (22/8), dikutip laman Anadolu Agency.

Hal itu ia ungkapkan ketika mengundang sekelompok warga Turki dan Jerman ke kantornya. Ia ingin mendengar pandangan mereka tentang migrasi, integrasi, diskriminasi dan rasialisme dalam kehidupan sehari-hari.

Steinmeier menyatakan penyesalan atas banyaknya laporan rasialisme dan diskriminasi, terutama yang dihadapi serta dialami kalangan imigran. Menurunya, hal itu telah menimbulkan rasa malu bagi Jerman.

“Saya tidak bisa melupakan kisah-kisah ini (rasialisme-diskriminasi), mereka membuatku tidak nyaman. Kami sebagai masyarakat tidak boleh acuh tak acuh terhadap mereka, dan kami pasti tidak seharusnya menyembunyikannya,” kata Steinmeier.

Ia menggarisbawahi para migran telah turut berkontribusi dalam perekonomian Jerman. Oleh karena itu, mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga lainnya.

"Kami telah mencapai ini bersama, dan sebagai presiden negara ini, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk itu," ujarnya.

Sekitar 19,3 juta orang dari 81,7 juta penduduk Jerman adalah imigran atau keturunannya. Imigran Turki menjadi kelompok terbesar di Jerman dengan perkiraan populasi 2,8 juta jiwa, diikuti Polandia 2,1 juta jiwa, dan warga Rusia 1,4 juta jiwa.

Rasialisme meningkat di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu didorong partai-partai sayap kanan yang mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi dan terorisme.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement