REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pejabat senior PBB pada Rabu (22/8) mendesak donor internasional agar meningkatkan pengiriman bantuan untuk Jalur Gaza. Dia mengingaktakan pasokan obat serta bahan bakar di wilayah tersebut cepat sekali habis.
Rosemary DiCarlo, Wakil Sekretaris jenderal bagi Urusan Politik menyampaikan keprihatinan dengan rangkaian kerusuhan baru-baru ini dan beberapa babak permusuhan di wilayah tersebut. Ia menyoroti penembakan rudal oleh HAMAS ke dalam wilayah Israel dan tindakan Israel menyerang pemrotes di Jalur Gaza. Sebelumnya, dia menyerukan agar Israel dan Palestina menghentikan provokasi dan bisa menahan diri.
"Israel telah menewaskan 13 warga sipil Palestina dalam beberapa bulan belakangan," ujar dia, selama penjelasannya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina.
Meskipun Israel memiliki kewajiban melindungi warga sipilnya, negara Yahudi tersebut juga harus menahan diri. Ia menambahkan, anak-anak tidak boleh dijadikan sasaran dalam kondisi apapun. Ia juga mendesak HAMAS agar sepenuhnya menyediakan keterangan mengenai orang Israel yang ditahan di Jalur Gaza.
Meskipun menyambut baik berbagai perkembangan berkaitan dengan pencabutan blokade dan penutupan atas Jalur Gaza, DiCarlo menekankan perlunya menjamin pengiriman bantuan tepat pada waktunya buat rakyat yang memerlukan. "Saat kami bekerja ke arah pencabutan penuh penutupan atas Jalur Gaza ... saya menyerukan pengiriman segera pasokan yang diperlukan ke Jalur Gaza," katanya.
DiCarlo, yang mendesak semua donor dan organisasi internasional agar meningkatkan alokasi dana mereka buat Jalur Gaza. "Peningkatan status ekonomi perempuran Palestina mendasar bagi kestabilan," kata dia.
DiCarlo juga kembali menyampaikan peringatan sekretaris jenderal mengenai konsekuensi kemanusiaan akibat kegagalan untuk menangani kekurangan dana yang dialami Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia juga menyampaikan posisi lama PBB bahwa semua permukiman tidak sah berdasarkan hukum internasional dan harus dihentikan.
DiCarlo juga mendesak Israel dan Palestina agar menghindari provokasi terhadap semua tempat di Yerusalem. "Status quo harus dipelihara di Tempat Suci," kata dia.