REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini membenarkan bahwa nama mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo pernah dibahas di antara partai-partai koalisi. Namun, ia mengatakan, nama Gatot baru sekadar alternatif dan belum final.
"Ini kan baru nama alternatif. Nanti kalau saya sebutkan, saya dibilang mengarah ke situ, salah lagi saya," kata Jazuli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/8).
Menurut dia, saat ini koalisi masih mencari nama yang terbaik untuk memimpin tim pemenangan. Sejumlah nama juga disebut-sebut akan menjadi ketua tim pemenangan, yaitu mantan panglima TNI Djoko Santoso dan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Tentu, kita akan merumuskan bagaimana caranya timses ini solid, timses ini kuat, narasinya kuat juga strateginya, tujuannya kita kan menang. Buat PKS nanti kita lihat dan kita sepakati bersama siapa sih yang paling cocok mengomandani pemenangan ini, dan sekarang masih kita diskusikan," ujarnya.
Jazuli enggan membeberkan terkait kapan Sandiaga dan Gatot akan melangsungkan pertemuan. Namun, ia menegaskan, komunikasi keduanya masih terus berjalan hingga saat ini. Koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga saat ini diketahui belum mendaftarkan tim pemenangan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jazuli mengatakan, diharapkan bisa didaftarkan dalam waktu dekat.
"Pokoknya sebelum 21 September sudah terdaftar, insya Allah," katanya.
Baca juga: Gatot Diisukan ke Kubu Prabowo, Sandiaga: Alhamdulillah
Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menyambut baik kabar akan bergabungnya mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo ke kubunya. Sandiaga menilai, Gatot dapat membantu menghadirkan pemerintahan yang kuat.
"Beliau adalah tentunya tokoh yang sangat berpengalaman dan bisa membantu kita untuk menghadirkan pemerintahan yang kuat dengan pola kepemimpinan yang tegas," kata Sandiaga di Posko Melawai, Jakarta, Kamis (23/8).
Selain itu, Sandiaga juga menilai Gatot adalah sosok yang tegas, kuat, dan sosok yang sangat mengerti bahwa salah satu perang asimetris ke depan adalah perang ekonomi. Menurutnya, hal itu penting untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
Sandi mengatakan, rencananya ia akan menemui Gatot dalam waktu dekat. Namun, hingga kini keduanya masih mencari waktu yang tepat untuk bertemu. "Cukup positif (sikap Gatot), saya sudah sampaikan, tapi masih menunggu waktu, kita sesuaikan," ujarnya.