REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video assistant referee (VAR) tampaknya akan digunakan pada kompetisi Liga Champions. Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikabarkan tengah mempertimbangkan kemungkinan menggunakan teknologi tersebut.
Berdasarkan laporan Times, UEFA kini sedang membahas rencana menggunakan sistem yang telah digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia itu. Menurut laporan tersebut, penggunaan VAR akan dilakukan pada babak perempat final Liga Champions.
Sebelumnya, ada keraguan dalam penggunaan VAR pada kompetisi tertinggi di Eropa tersebut. Itu karena mengingat tenaga yang akan digunakan untuk mengawal delapan pertandingan fase grup pada malam yang sama.
Namun, UEFA yakin jika VAR digunakan pada babak akhir Liga Champions, sistem tersebut dipastikan dapat dimonitor dan dikendalikan seefisien mungkin. Keputusan diperkirakan akan diumumkan pada akhir bulan Agustus ini atau pada saat komite eksekutif UEFA melakukan pertemuan.
Tak hanya itu, UEFA juga dikabarkan mempertimbangkan untuk menggunakan VAR pada Piala Eropa 2020 mendatang. Namun, UEFA masih belum akan mengumumkannya hingga keputusan dibuat.
Ketertarikan UEFA pada penggunaan VAR ini berbeda dengan apa yang telah dikatakan oleh Presiden UEFA Aleksander Ceferin pada Februari lalu. Ia menyatakan tak akan menggunakan VAR pada kompetisi Liga Champions musim ini.
"Para fan melihat layar VAR terus-menerus tapi tak ada yang tahu bagaimana caranya bekerja. Kami tidak akan menggunakannya di Liga Champions musim depan. Untuk saya, mungkin itu adalah hal yang bagus tapi kami tidak seharusnya terburu-buru," kata Ceferin pada Februari lalu dikutip dari Sky Sports, Kamis (23/8).
Pada April lalu, penggunaan VAR untuk Liga Champions telah disarankan oleh Presiden Juventus Andrea Agnelli. Ia menganggap wasit UEFA bisa dan ingin VAR digunakan setelah penalti Cristiano Ronaldo di babak perpanjangan waktu membuat timnya gugur dari Liga Champions.
Teknologi terbaru dalam dunia sepak bola tersebut kini memang telah digunakan di berbagai kompetisi. Fungsi dan manfaatnya telah digunakan dan disaksikan oleh penikmat sepak bola di seluruh dunia lewat Piala Dunia 2018 lalu.
Pada ajang sepak bola terbesar sedunia itu, VAR kerap digunakan oleh wasit FIFA untuk mempertimbangkan pemberian pelanggaran atau tidak ke salah satu tim. Penggunaannya pun kerap menghasilkan tendangan penalti.
Namun, ada satu penggunaan yang menarik untuk diingat, yakni pada saat striker timnas Brasil Neymar dijatuhkan di kotak penalti Kosta Rika. Wasit yang sebelumnya menunjuk titik putih mengubah keputusannya setelah melihat VAR.