Kamis 23 Aug 2018 19:18 WIB

Pemerintah Tambah 3,5 Juta Penerima BPNT

Saat ini penyaluran BPNT baru dilakukan kepada 4,9 juta keluarga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham menjelaskan mengenai perluasan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di 59 kabupaten/kota sebanyak 3,5 juta keluarga di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (23/8).
Foto: republika/rahayu subekti
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham menjelaskan mengenai perluasan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di 59 kabupaten/kota sebanyak 3,5 juta keluarga di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan akan memperluas penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengatakan perluasan pensrima BPNT tersebut mencakup wilayah dan jumlah keluarga penerima.

"Sudah dipersiapkan pasa Oktober 2018 itu diproyeksikan perluasan (penerima BPNT) pada 59 kabupaten kota sebesar 3,5 juta keluarga penerima," kata Idrus usai melakukan rapat koordinasi BPNT di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (23/8).

Idrus menjelaskan hingga saat ini penyaluran BPNT baru dilakukan kepada 4,9 juta keluarga penerima dari 109 kabupaten dan kota di Indonesia. Untuk itu dia memastikan pemerintah saat ini akan menambah jumlah lokasi dan keluarga peneeima BPNT.

Perluasan tersebut dipastikan juga untuk memenuhi target pemerintah dalam mennyalurkan BPNT. "Ya semua memang dalam perencanaan, kita proyeksikan pada akhir 2018 ini sudah 10 juta keluarga (penerima BPNT)," tutur Idrus.

Dia menegaskan perluasan penerimaan BPNT tersebut dilakukan karena bisa memberikan kepastian bantuan sosial tersebut diterima sesuai dengan jumlahnya. Idrus mengharapkan BPNT tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan masyarakat penerima bisa memiliki kebebasan untuk berbelanja di E-Warung.

Idrus memastikan saat ini untuk memperluas penyaluran BPNT tersebut persiapannya sudah dilakukan. Selanjutnya, kata dia, hanya tinggal melakukan persiapan teknis lapangan untuk mendukung rencana perluasan BPNT tersebut.

"Kita akan mengundang bupati yang ada untuk memastikan bagaimana pelakasanaan BPNT pada Oktober 2018 betul-betul tuntas dan tidak ada kendala," ujar Idrus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement