Kamis 23 Aug 2018 19:45 WIB

Pembangunan Kembali Lombok Dimulai September

Kementerian PUPR telah melatih masyarakat untuk membangun dengan RISHA di Lombok.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga mencari barang berharga pada puing-puing reruntuhan bangunan di Dusun Gondang Timur, Desa Gombang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara barat, Senin (20/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga mencari barang berharga pada puing-puing reruntuhan bangunan di Dusun Gondang Timur, Desa Gombang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara barat, Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah segera membangun Lombok kembali pascabencana gempa yang terjadi belakangan ini. Berbagai persiapan sedang  dilakukan untuk memulai kembali pembangunan pulau tersebut.

"September harus sip, harus mulai. Sehingga kita punya waktu dua minggu ini persiapan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat ditemui di Gedung LIPI, Kamis (23/8).

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan mahasiswa teknik untuk dididik. Saat ini sudah ada 150 orang pendamping yang sudah dilatih untuk bisa membantu membangun rumah instan sederhana sehat (RISHA). Akhir pekan lalu, Kementerian PUPR juga telah melatih masyarakat untuk membangun dengan RISHA itu.

Material Pembangunan Lombok Disuplai dari Jatim

Ada 20 komponen rumah RISHA yang sudah datang ke Lombok sebagai contoh bagaimana membangunnya. Setelah Sumber Daya Manusia (SDM) siap, diperlukan adanya bahan bangunan. Ia pun meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk bisa membangun kios-kios di setiap kecamatan.

"Kios semen, baja, genteng, toko bangunan karena sekarang mereka enggak ada itu. Kalau untuk bisa membangun lebih cepat Kadin sudah diminta untuk menyiapkan. Suplainya bukan dari Jakarta tapi dari Surabaya yang lebih dekat," katanya. Apalagi di Surabaya terdapat Semen Gresik dan pabrik baja semua ada di sana.

Dengan penggunaan pasokan material bangunan dari  Surabaya, ia optimistis pada 1 September pembangunan Lombok sudah mulai bekerja.

"Itu untuk rumah dengan target enam bulan," lanjut dia.

Pada Selasa (21/8), Basuki bersama Wakil Presiden berkunjung ke Lombok dan memastikan mekanismenya rekonatruksi berjalan baik. Sementara menunggu rumah masyarakat terbangun dan siap huni, para korban tinggal di tenda-tenda. Basuki menegaskan pemerintah tidak akan membangun rumah sementara. Alasannya, bangunan yang tidak tepat di tengah potensi gempa yang masih bisa terjadi akan menambah korban jiwa.

"Karena yang namanya gempa bumi itu kan tidak membunuh, yang membunuh kan tembok-temboknya yang runtuh," kata dia.

Pemerintah pun telah menyediakan anggaran untuk pembangunan rumah ini. Dana tersebut dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan siap pakai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement