REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menargetkan sebanyak 10 juta keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tercapai. Paling tidak target tersebut bisa diselesaikan hingga akhir 2018.

Menurutnya target tersebut bisa tercapai setelah saat ini pemerintah akan memperluas penerima BPNT. "Program memperluas bantuan pangan nontunai yang targetnya 10 juta keluarga tahun ini tetap lanjut karena perkembangan sejauh ini sudah sangat baik," kata Bambang usai melakukan rapat koordinasi BPNT di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (23/8).

Bambang mengakui masih ada beberapa hal teknis yang perlu disempurnakan di lapangan terkait perluasan penerima BPNT tersebut. Tapi, kata dia, secara umum polanya sudah berjalan dengan baik sehingga target pemerintah sebanyak 10 juta penerima BPNT pada akhir tahun ini tercapai.

Dia menjelaskan beberapa kendala yang terjadi saat ini terkait persinyalan karena dana BPNT tersebut digunakan untuk bernelanja di E-Warung yang disediakan pemerintah. "Karena ada semacam menggunakan Electronic Data Capture (EDC) di daerah," ujar Bambang.

Begitu juga dengan ketersediaan di E-Warung atau pemasok bahan pangannya juga mengalami sedikit kendala. Meskipun begitu, Bambang memastikan tidak ada masalah dasae yang mengganggu pelaksanaan psnyaluran BPNT tersebut.

Saat ini pemerintah akan melakukan perluasan penyaluran BPNT. Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan perluasan tersebut mencakup lokasi dan jumlah penerima BPNT. Perluasan BPNT akan dilakukan di 59 kabupaten dan kota sebesar 3,5 juta keluarga penerima.

Ikuti Whatsapp Channel Republika