REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gigi Hadid sering kali mengunggah foto-foto tentang kegiatan sebagai seorang supermodel di akun media sosialnya. Akan tetapi beberapa hari ini ada yang berbeda dari akun twitter maupun instagramnya.
Ia terlihat mengunggah beragam kegiatannya bersama pengungsi yang ada di Jamtoli Refugee Camp, Bangladesh. Kehadiran supermodel itu merupakan kerja sama dengan UNICEF. Mereka melakukan untuk membantu para pengungsi yang tetap bertahan di sana selama bertahun-tahun.
Dalam seri foto Instagram yang dibagikannya, model berusia 23 tahun membagikan semua pekerjaan yang dilakukan UNICEF di pengungsian. Pekerjaan seperti menyediakan sanitasi, air bersih, pendidikan, vaksin, dan termasuk hiburan yang sangat dibutuhkan untuk ribuan anak tanpa rumah yang layak ikut diisi oleh kehadiran Gigi.
Kunjungan Gigi pun bertepatan dengan edisi terbaru CR Fashion Book yang menampilkan Hadid dan model Hamdia Ahmed. Hamdia merupakan sosok yang berdedikasi untuk pekerjaan UNICEF.
In honor of my @CRFASHIONBOOK story about @UNICEF's lifesaving work, @Kinglimaa and I are joining forces to raise funds and awareness for #ChildrenUprooted around the world. Join us by supporting @unicefusa: https://t.co/eUtqqptGpj pic.twitter.com/f3dNTEkQF4
— Gigi Hadid (@GiGiHadid) August 20, 2018
Gigi pun membuka sesi Twitter untuk menjawab pertanyaan tentang orang-orang Rohingya yang tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Myanmar. Dia sebisa mungkin membagikan informasi untuk mendorong orang lain ikut peduli atas masalah kemanusiaan tersebut.
The Rohingyas are originally from what is now northern Rakhine State, Myanmar, formerly known as Arakan, Burma. They’ve all fled the violence, walking dozens of days through terrain, water, starvation + traumatic experiences to get to the Refugee camps in Cox’s Bazar, Bangladesh. https://t.co/swVQRTn9Wa
— Gigi Hadid (@GiGiHadid) August 17, 2018
"Rohingya berasal dari apa yang sekarang adalah Negara Rakhine utara, Myanmar, yang dulu dikenal sebagai Arakan, Burma. Mereka semua melarikan diri dari kekerasan, berjalan puluhan hari melalui medan, air, kelaparan + pengalaman traumatis untuk sampai ke kamp Pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh," tulis Gigi di akun @GiGiHadid, dikutip dari Elle, Jumat (24/8).
Ayah Gigi pun adalah seorang pengungsi Suriah. Dia mengatakan tentang kisah keluarganya, 'Ia lahir di Nazaret, Palestina, dan minggu ketika keluarganya diusir dari rumah mereka, mereka pindah ke Suriah. Saya pikir dia juga berumur sekitar satu minggu. Sungguh gila memikirkan apa yang keluarga kami lakukan untuk kami."
Last week, I traveled to Bangladesh to meet with #Rohingya refugee children and see UNICEF’s work to keep them safe, healthy and in school. Without immediate support, Rohingya children in Bangladesh are at risk of becoming a lost generation. Learn more → https://t.co/nBO5oBt4fe pic.twitter.com/8T4J42AIyt
— Caryl M. Stern (@CarylStern) August 23, 2018