Jumat 24 Aug 2018 15:47 WIB

Konjen Australia Tingkatkan Keamanan, Polri: Surabaya Aman

Polri menyayangkan tidak adanya koordinasi antara Konjen dan polisi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menyayangkan keputusan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya yang meningkatkan keamanan terkait adanya ancaman di media sosial. Polisi menyatakan Kota Surabaya dalam kondisi aman.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, tidak ada ancaman terorisme berarti belakangan ini di Surabaya.

"Tidak ada ancaman teror, saya belum dengar. Nggak ada. Laporan belum ada. Laporan Jawa Timur belum ada," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (24/8).

Konsulat Jenderal Australia di kota Surabaya meningkatkan keamanan setelah adanya unggahan di media sosial bahwa ada ancaman pembunuhan salah satu diplomatnya di sana. Pada Kamis, Departemen Luar Negeri Australia pun memperbarui peringatan perjalanan, menekankan staf konsulat di Surabaya untuk tidak menghadiri suatu acara di Universitas Airlangga Surabaya.

Setyo pun menyayangkan sikap Konjen Australia. Menurutnya, bila ada ancaman sebaiknya berkoordinasi dahulu dengan kepolisian setempat. Sementara, kepolisian memastikan situasi saat ini masih kondusif. "Kita menyayangkan kenapa dari pihak Konjen tiba-tiba menyatakan dan mengeluarkan travel warning dan membatalkan kegiatan tanpa koordinasi dengan kepolisian daerah Jatim," ucap Setyo.

Setyo pun menyesalkan kejadian itu terjadi saat ada kegiatan internasional seperti Asian Games, meski tidak berdampak terlalu besar. Polda Jatim, kata Setyo, sudah meminta klarifikasi pada Konjen untuk rincian ancaman yang diterima.

"Mereka menanyakan sebenarnya apa ancamannya, tidak menjawab dia dan seharusnya mereka memberitahu kita, pak saya diancam mau diapain gitu kan. Kita bisa mengantisipasinya," ujar Setyo.

Sedianya, perwakilan Australia dujadwalkan hadir pada acara Aussie Banget Corner pada Jumat (23/8) di Perpustakaan Universitas Airlangga. Namun, Australia batal hadir karena adanya pengetatan Konjen di Surabaya.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga Suko Widodo melalui keterangan tertulisnya menuturkan, pihaknya menerima informasi semacam rillis dari rekan media Australia tentang peringatan keamanan atau security warning yang bersumber dari Public Affairs Canberra soal ketidakhadiran Australia.

"Pihak kami telah mengontak staf Konjen/ Mr Paul melalui telpon dan menanyakan pembatalan hadir. Yang bersangkutan menjawab bahwa informasi larangan beraktivitas di luar berasal dari Canberra," kata Suko.

Unair telah menyampaikan “keberatan” atas pembatalan tersebut, karena situasi dan kondisi kampus dan kota Surabaya sangat aman. Namun, karena pihak Konjen Australia juga keberatan hadir dengan alasan adanya informasi dari Canberra tersebut akhirnya acara yang direncanakan ditiadakan.

"Kami memantau perkembangan informasi dan kami meyakini bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan ada kondisi keamanan di wilayah kami," kata dia.

Ia menyampaikan bahwa situasi dan kondisi Surabaya aman. Situasi di kampus berjalan seperti biasanya. Perkuliahan dan aktivitas lainnya di kampus berlangsung lancar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement