REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kelangkaan elpiji melon di Malang selama beberapa hari terakhir membuat Pertamina mengambil langkah cepat. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni menambah distribusi stok gas elpiji melon hingga lebih dari 200 persen.
Senior Sales Eksekutif LPG VI Pertamina MOR V, Ancala Egah menerangkan, penambahan stok gas elpiji melon sebenarnya sudah mulai dilaksanakan sejak Senin (20/8) hingga Jumat (24/8). Namun karena butuh proses yang lama, solusi kelangkaan tidak bisa langsung tercapai. Meski demikian, Pertamina tetap berharap, masalah kelangkaan dapat teratasi dengan baik pada Jumat (24/8).
"Mudah-mudahan hari ini bisa teratasi, penambahannya kurang kebih 200 persen dari rata-rata penyaluran harian kami. Kalau penyaluran harian kami sendiri sekitar 35.500 tabung per harinya," jelas Ancala saat ditemui wartawan di Balaikota Malang, Jumat (24/8).
Menurut Ancala, penambahan stok elpiji melon tidak akan mempengaruhi harga di lapangan. Sebab, penambahan barang justru mampu menekan harga di pasaran. Teori ini, kata dia, tidak hanya berlaku pada gas melon tapi juga barang lainnya.
"Dan sampai kemarin titik kosongnya sudah mulai berkurang, mudah-mudahan hari ini bisa teratasi," harap Ancala.
Adapun ihwal wilayah yang mendapatkan langkah ini, Ancala mengungkapkan, hanya wilayah terdampak di Jawa Timur (Jatim). Dengan kata lain, tidak semua kabupaten/kota di Jatim mengalami kondisi ini. Kota Malang kebetulan mengalami ini dengan adanya beberapa titik yang mengalami kekosongan.
"Kebetulan di Kota Malang ada titik-titik yang kosong. Kabupaten juga ada, kalau Kabupaten mirip juga sekitar 200 persenan. Cuma titiknya jauh lebih sedikit dibanding kota seperti sekitar Singosari dan Bululawang yang kosong," tambah dia.
Sebagai informasi, warga di Kota Malang mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji melon selama sepekan terakhir. Hal tersebut menjadi ironi ketika sehari sebelum libur Hari Raya Idul Adha, Pertamina merilis soal pasokan dan stok bahan bakar gas itu aman. Kondisi ini juga telah diakui oleh warga Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Yatini yang kesulitan mendapatkan gas melon sejak Idul Adha.