Jumat 24 Aug 2018 17:30 WIB

LSI: Pendukung Jokowi-Ma'ruf Lebih Taat Ibadah

Umat Islam memiliki populasi 85 persen dari keseluruhan pemilih pada Pilpres 2019.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin berfoto sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar mengatakan, umat Islam memiliki populasi 85 persen dari keseluruhan pemilih pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Berdasarkan survei LSI, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul di seluruh kategori dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, termasuk frekuensi praktik ibadah. 

Rully menjelaskan, berdasarkan frekuensi praktik shalat dibedakan menjadi tiga segmen. Praktik shalat setidaknya sehari sekali sebesar 31,5 persen, shalat hanya di momen tertentu 27,8 persen, dan tidak menjawab 40,7 persen. "Segmen setidaknya shalat sekali sehari mayoritas mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 57,9 persen, yang mendukung Prabowo-Sandiaga 27,4 persen," kata dia di Jakrarta, Jumat (24/8).

Pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pejawat juga unggul di segmen masyarakat yang merahasiakan praktik sahlatnya, dengan angka 55,2 persen berbanding 21,5 persen bagi pasangan penantang. Keadaan justru berbalik pada segmen masyarakat yang shalat pada momen tertentu. Pasangan Prabowo-Sandiaga memeroleh elektabilitas 43,5 persen, sementara yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 41,2 persen.

Baca: PKS Sangat Berharap Gatot Jadi Bagian Timses Prabowo-Sandi

Selain itu, pasangan Jokowi-Ma'ruf juga unggul pada kategori frekuensi membaca Alquran. Dalam kategori ini, Rully memisahkan menjadi tiga segmen. Ketiga segemen itu adalah membaca Alquran setidaknya sebulan sekali dengan populasi 30,8 persen, membaca Alquran pada momen tertentu 29,2 persen, dan tidak menjawab 40 persen. "Jokowi-Ma'ruf unggul di semua segmen, kecuali pada segmen membaca Alquran hanya pada momen tertentu," kata dia.

Rully menjelaskan, di segmen masyarakat yang membaca Alquran minimal sekali dalam sebulan, Jokowi-Ma'ruf meraih elektabilitas 61 persen dan Prabowo-Sandiaga 30,1 persen. Di segmen masyarakat yang tidak menjawab, lanjut Rully, Jokowi-Ma'ruf juga unggul 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 20 persen.

Namun, kata dia, di segmen masyarakat yang membaca Alquran kurang dari sebulan sekali, Prabowo-Sandiaga meraih elektabiltas 42,9 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf meraih 41,5 persen.

Menurut Rully, banyak masyarakat yang memang merahasiakan frekuensi ibadahnya. Pasalnya, frekuensi ibadah merupakan hal yang cenderung sensitif dan privat."Tapi kita hanya ingin melihat latar belakang pemilih. Faktor Kiai Ma'ruf mengambil segmen pemilih ini," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement