Jumat 24 Aug 2018 20:07 WIB

Turnbull Tuding Lawannya Ingin Jatuhkan Pemerintahan

Turnbull lengser sebagai perdana menteri setelah tiga tahun.

Red: Nur Aini
Malcolm Turnbull
Foto: AAP
Malcolm Turnbull

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Mantan perdana menteri Australia, Malcolm Turnbull yang baru saja lengser menyatakan ada pihak tertentu ingin menjatuhkan pemerintahan.

Scott Morrison telah terpilih sebagai Pemimpin Partai Liberal dan akan menjadi Perdana Menteri Australia berikutnya. Ia mengalahkan Peter Dutton 45-40 dalam pemungutan suara di internal partai.

 

Morrison telah menggambarkan dirinya sebagai generasi baru kepemimpinan Partai Liberal yang berada "di pihak rakyat (Australia)". Ia mengucapkan terima kasih kepada Turnbull sebagai warga Australia yang hebat yang telah memberikan kontribusi besar bagi negara.

Keputusan Partai Liberal mengakhiri jabatan tiga tahun Malcolm Turnbull sebagai Perdana Menteri Australia. Turnbull menemui Gubernur Jenderal untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.

Sebelumnya, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Australia dan menyebutkan beberapa prestasinya termasuk pemotongan pajak, pernikahan sesama jenis, dan pertumbuhan pekerjaan.

Ia mengatakan penggantinya, selama ini, telah menjadi bendahara yang sangat setia dan efektif. Akan tetapi, Turnbull yang baru mengundurkan diri mengecam para perusak yang ia sebut telah menciptakan kekacauan.

Ia mengatakan telah ada pemberontakan yang gigih yang mencoba, "jika bukan menjatuhkan Pemerintah, maka menjatuhkan pemerintahan saya". "Saya terkesan oleh betapa banyak rekan saya yang mewakili atau memilih kesetiaan di atas ketidaksetiaan, bagaimana para pemberontak itu tak diberi ruang," katanya.

"Orang-orang yang memilih - Peter Dutton dan Tony Abbott dan lain-lainnya - yang memilih untuk dengan sengaja menyerang Pemerintah dari dalam, mereka melakukannya karena mereka ingin menjatuhkan Pemerintah."

Turnbull mengatakan ia akan segera meninggalkan Parlemen, yang berarti akan ada pemilihan umum untuk kursinya di Sydney, Wentworth. Turnbull secara sengaja tidak mengundang wartawan News Corp untuk mengajukan pertanyaan di konferensi pers terakhirnya.

Peristiwa itu telah menyingkap tingkat konflik internal di dalam partai. Politisi Trent Zimmerman mengatakan ini adalah "minggu yang mengerikan".

Setelah dikalahkan, Dutton mengatakan ia akan memberikan "kesetiaan mutlak" kepada Morrison. "Untuk memastikan kami memenangkan pemilihan, kami harus mengalahkan Bill Shorten untuk memastikan bahwa ia tidak pernah menjadi Perdana Menteri," kata Dutton.

Para pendukungnya telah mendorong perubahan kepemimpinan termasuk mengedarkan petisi untuk memaksa sebuah pertemuan. Tapi langkah itu menjadi bumerang dengan Morrison memenangkan pemungutan suara.

Scott Morrison on winning leadership" src="http://www.abc.net.au/news/image/10161206-16x9-700x394.jpg" alt="Dutton and Abbott vow to work with new PM Morrison." width="700" height="394" /> Video: Dutton and Abbott vow to work with new PM Morrison. (ABC News)

Mantan PM Australia, Tony Abbott, meninggalkan pertemuan seraya mengatakan "kami telah kehilangan Perdana Menteri tetapi masih ada pemerintah yang harus diselamatkan. Itulah yang akan kami semua lakukan sebaik-baiknya sekarang."

Wakil pemimpin Partai Liberal, Julie Bishop, juga kehilangan posisinya yang digantikan Josh Frydenberg yang mengalahkan Greg Hunt dan Steve Ciobo. Morrison akan bangkit dari minggu yang kacau dan penuh krisis di Parlemen Federal Australia sebagai PM ke-30 negara itu.

Pria berusia 50 tahun itu telah menjabat sebagai Bendahara Turnbull sejak perubahan kepemimpinan terakhir pada bulan September 2015. Ia menyebut kebijakan kekeringan sebagai salah satu prioritas pertamanya serta harga listrik dan kebijakan kesehatan.

Ia mengumumkan bahwa Frydenberg akan menggantikannya sebagai bendahara.

"Saya berharap ia baik-baik saja dengan tugas itu. Itu tugas yang berat kawan, saya bisa meyakinkan Anda, saya tahu Anda akan melakukan pekerjaan yang hebat dengannya," kata Morrison kepada deputinya yang baru.

Ia mengatakan, Peter Dutton akan diterima untuk duduk dalam Pemerintahan jika ia memilih demikian. Morrison memuji Wakil Pemimpin Partai Liberal, Julie Bishop.

"Ia telah menjadi bintang rock untuk partai Liberal sebagai Menteri Luar Negeri, dan untuk Twitter dan Facebook," katanya sembari menyinggung keaktifan Bishop di media sosialnya.

"Ia telah menjadi kontributor yang luar biasa dan penggerak kebijakan luar negeri dan seorang aktivis nilai-nilai Liberal dari satu daerah ke ujung daerah lain di negara ini dan satu ujung dunia ini ke ujung dunia yang lain," katanya.

Morrison mengatakan ia akan berbicara dengan Bishop tentang peran apa yang ingin ia duduki di Pemerintahan.

Sejauh ini, Bishop tidak berkomentar apapun tentang keinginannya. Morrison mengatakan ia tak sabar untuk menjalani tes pemilihan pertamanya tetapi menuyebutkan bahwa pemilihan federal akan dilangsungkan tahun depan. Ketatnya hasil suara mencerminkan perpecahan yang mendalam di Partai Liberal.

Politisi Melissa mendukung Turnbull dan menggambarkannya sebagai pertemuan yang emosional. Ia mengatakan Morrison memberikan pidato yang emosional setelah kemenangannya

Price mengatakan, pemimpin baru itu mendeskripsikan 10 tahun yang penuh "kekerasan verbal, negativitas dan ketidakstabilan" dan da mengatakan "saatnya bagi kita untuk meletakkan itu semua di belakang".

Ia mengatakan kepada ABC, Turnbull tampak terkejut oleh ketatnya hasil suara. "Saya pikir ia tak bisa percaya betapa dekatnya hasil suara itu karena kami telah melalui semua ini selama seminggu dan kami benar-benar tidak berkembang sebanyak itu," katanya.

Pemimpin Partai Buruh Australia, Bill Shorten, mengatakan politik Australia membutuhkan orang-orang seperti Malcolm Turnbull. "Untuk semua konflik verbal kami, untuk semua kata-kata sengit yang kami lontarkan, saya berharap Malcolm tahu bahwa saya selalu menghormati ia sebagai lawan yang tangguh," kata Shorten.

Ia menggambarkan Turnbull sebagai sosok yang penuh kecerdasan dan kefasihan yang hebat. Turnbull juga digambarkan sebagai seseorang yang duduk di Parlemen relatif terlambat untuk urusan usia, karena ia didorong oleh keinginan untuk melayani.

Ia berkomentar tentang seberapa sering lawannya itu menggunakan kata 'cinta'. "Siapa pun yang mendengarkannya berbicara selalu bisa mendengar cintanya yang dalam dan besar bagi istrinya, Lucy, untuk anak-anak mereka dan cucu-cucu mereka," kata Shorten dalam sebuah pernyataan.

 

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-08-24/mundur-sebagai-pm-australia-turnbull-sebut-lawannya-ingin-jatu/10162852
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement