Sabtu 25 Aug 2018 10:01 WIB

Ustaz di Bali Ikut Pelatihan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Masih banyak masyarakat yang mempertanyakan implementasi bank syariah.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Perwakilan ustaz dan ustazah seluruh kabupaten kota di Bali mengikuti pelatihan ekonomi dan keuangan syariah di Balai Latihan Masyarakat (BLM) Kota Denpasar, Sabtu (25/8).
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Perwakilan ustaz dan ustazah seluruh kabupaten kota di Bali mengikuti pelatihan ekonomi dan keuangan syariah di Balai Latihan Masyarakat (BLM) Kota Denpasar, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perwakilan ustaz dan ustazah seluruh kabupaten/kota di Bali mengikuti pelatihan ekonomi dan keuangan syariah di Balai Latihan Masyarakat (BLM) Kota Denpasar, Sabtu (25/8). Para guru mengaji yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Taman Pendidikan Quran (TPQ) ini dilibatkan untuk mensyiarkan ekonomi syariah di masyarakat.

"Harapannya para ustaz dan ustazah ini bisa menyampaikan kepada jamaah akan pemahaman ekonomi dan keuangan syariah, berikut pelaksanaan dan aplikasinya," kata Ketua Yayasan Bina Usaha Umat (YBBU) sekaligus Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Wilayah di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Conrad Hendrarto di Denpasar, Sabtu (25/8).

Conrad mengatakan masih banyak masyarakat, termasuk Muslim yang mempertanyakan implementasi bank syariah dan bank konvensional. Ekonomi syariah di Denpasar tak terkecuali terus berkembang dan difasilitasi pemerintah.

"Jadi, tidak ada larangan mengembangkan ekonomi syariah di sini," katanya.

Geliat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia luar biasa, namun masih kekurangan sumber daya manusia (SDM), tenaga ahli, dan pakar di bidangnya. Conrad menilai pendidikan ekonomi syariah di level perguruan tinggi banyak, namun jumlahnya masih kurang.

Kepala Pokja TPQ Kota Denpasar, Margianto mengatakan ada lebih dari 700 guru mengaji di sembilan kabupaten kota di Bali. Lebih dari separuh atau 400 orang berada di Denpasar.

"Guru-guru TPQ ini berperan sebagai motor yang mensyiarkan ekonomi syariah di Bali," katanya.

Margianto berharap kegiatan ini bisa tetap istiqamah dan berkelanjutan. Ekonomi dan keuangan syariah harapannya dapat memperkuat industri keuangan syariah, pembangunan nasional, pengentasan kemiskinan, juga sebagai literasi dan edukasi di masyarakat. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement