Ahad 26 Aug 2018 00:39 WIB

Curhat ke Mensos, Pengungsi: Keluhan Kami Banyak, Pak

Pengungsi masih membutuhkan banyak hal, seperti makanan, selimut, dan kebutuhan lain.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (25/8) malam.
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (25/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kehadiran Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang yang berkunjung ke pos pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (25/8) malam, tidak disia-siakan warga terdampak gempa untuk menumpahkan aspirasinya. Seorang pengungsi, Dasan Barat, Desa Taman Sari, Kecamatan Gunungsari, Asmahan, tampil mewakili ibu-ibu yang sudah hampir tiga pekan tinggal di pos pengungsian.

"Saya merupakan korban gempa yang pertama selamat, Alhamdulillah. Saya kena reruntuhan gempa," kata Asmahan dengan berapi-api.

Baca Juga

Lantangnya suara Asmahan membuat riuh dan tepuk tangan dari ibu-ibu yang tinggal di pengungsian.  "Iya kita bersyukur ya ibu-ibu ya, kalau rumah masih bisa diperbaiki," lanjutnya.

Meski mendapat luka akibat tertimpa reruntuhan, Asmahan mengaku bersyukur diberi keselamatan bersama anak-anaknya. Mensos tersenyum melihat semangat Asmahan dan memintanya menyebutkan apa yang ia butuhkan saat ini. "Kalau keluhan kita, banyaklah ya, keluhan kita iya Pak banyak. Ini dah terutama kebutuhan sehari-hari, masalah perut, ya kan aktivitas kita terganggu sudah enggak lancar lagi, ya ibu-ibu ya," katanya.

Sesekali Asmahan menengok ke arah ibu-ibu untuk membantu menjawab aspirasi kebutuhan mendasar yang diperlukan saat ini. Ragam jawaban yang disampaikan ibu-ibu seperti makanan, selimut, dan kebutuhan lain membuatnya tampak kebingungan. "Selimut juga ibu-ibu, ibu-ibu minta selimut Pak semua," ujar dia.

Mensos mengatakan, pemerintah, baik pusat maupun daerah, akan selalu terbuka menerima keluhan dan mencari jalan keluar atas segala permasalahan yang ada. Agus memberikan jaminan bahwa pemerintah akan selalu ada untuk para warga terdampak gempa. "Tidak usah khawatir, kami dari pusat akan melakukan apapaun yang harus dilakukan supaya masalah-masalah yang dihadapi bisa dicarikan jalan keluar, baik tahap awal sampai kehidupan bisa normal kembali," kata Agus.

Menso mengaku telah mencatat segala macam keluhan dan kebutuhan yang diperlukan para warga terdampak gempa. Dia akan segera melaporkan pada rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (27/8).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement