Ahad 26 Aug 2018 02:11 WIB

Bupati Lombok Barat Singgung Dana Jaminan Hidup ke Mensos

Mensos telah mencatat segala keluhan dan kebutuhan yang diperlukan korban gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (25/8) malam.
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsyi
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (25/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid meminta pemerintah pusat memberikan bantuan dana jaminan hidup bagi korban terdampak gempa di Lombok Barat. Ketiadaan pekerjaan, membuat Fauzan mendorong adanya bantuan dari para donatur untuk dialokasikan pada sektor produktif, seperti pembangunan pasar darurat, mengingat rusaknya pasar tradisional di Lombok Barat.

"Ini aspirasi, mudah-mudahan ada uang harian, jaminan hidup, utamanya bagi warga kami yang rumahnya rusak berat dan sedang kalau perlu yang ringan juga, karena mereka praktis saat ini sudah enggak bekerja," ujar Fauzan kepada Menteri Sosial Agus Gumiwang di pos pengungsian di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (25/8) malam.

Baca Juga

Fauzan memaparkan, jumlah pengungsi yang ada di Kantor Kecamatan Gunungsari tercatat sebanyak 1.400 orang. Adapun total pengungsi sekitar 170 ribu orang yang menyebar di semua kecamatan, terutama di empat kecamatan, yakni Batulayar, Gunungsari, Narmada, dan Lingsar. "Jumlah warga Lombok Barat yang meninggal karena gempa 46 orang, luka berat sekitar 3 ribu orang, luka ringan lebih dari 10 ribu," katanya.

Fauzan menyampaikan, Kementerian Sosial telah memberikan santunan sebesar Rp 15 juta kepada 44 ahli waris korban meninggal. Dua lainnya, ia harapkan bisa segera terealisasi.