Ahad 26 Aug 2018 15:53 WIB

PA 212 Kecam Persekusi Aktivis #2019Ganti Presiden

Ketua PA 212 menilai persekusi tersebut menciderai ruang demokrasi.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Tim 11 Alumni 212 - Slamet Maarif
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anggota Tim 11 Alumni 212 - Slamet Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif mengecam keras tindakan persekusi terhadap aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Bandara Riau Sabtu (25/8). Slamet menilai persekusi tersebut telah menciderai ruang demokrasi dan sangat kurang manusiawi.

"Stop persekusi. Jangan halangi kebebasan berpendapat yang dijamin UU dan tidak melanggar konstitusi," kata Slamet kepada wartawan, Ahad (26/8).

Menurut Slamet, seharusnya aparat keamanan dan penegak hukum menjadi wasit, dalam proses demokrasi. Karena titu jangan sampai terlibat dalam proses politik yang ada. "Hati hati Jika wasit ikut bermain di lapangan jangan salahkan penonton masuk kedalam Lapangan," katanya mengingatkan.

Bagaimanapun gerakan #2019 ganti Presiden, menurutnya sah secara Konstitusi. Aparat harus ikut melindungi para aktivis yang terlibat dalam gerakan ini.  Ia berharap aparat juga harus ikut merangkul dalam proses penyampaian aspirasi gerakan ini. Jangan kemudian dipukul atau sampai digusur. Bila aparat menempatkan pada posisinya yang benar, ia yakin umat akan melihat aparat memiliki integritas dan berbudi luhur.

Sebelumnya Neno Warisman akhirnya dipulangkan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Hal ini setelah adanya aksi pro dan kontra terkait deklarasi #2019GantiPresiden yang akan dilaksanakan pada Ahad (26/8). Polisi sebelumnya tak mengizinkan digelarnya aksi deklarasi di sejumlah kota.

"Akhirnya memang dilakukan pemulangan, saya sudah menuju pesawat," kata Neno.

Pada Sabtu siang hingga sore ada massa melakukan aksi pengadangan untuk menolak kedatangan Neno Warisman. Massa tersebut membentangkan beberapa spanduk bertuliskan "Tolak Deklarasi Ganti Presiden" pada ruas jalan pintu keluar bandara.

Neno mengaku sudah sejak pukul 15.00 tertahan persis di depan gerbang keluar Bandara Pekanbaru. Dia di dalam mobil bersama Dian Tabrani, anak tokoh Riau Profesor Tabrani Rab. Akibat adanya kejadian itu, jalan keluar Bandara Pekanbaru diarahkan pada ruas jalan masuk. Petugas dari pihak TNI dan Polri terlihat masih berjaga di depan gerbang ruas jalan keluar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement