REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali menilai, isu agama masih akan mewarnai pilpres 2019 mendatang. Namun menurutnya, pasangan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno, akan lebih memanfaatkan isu ekonomi dan milenial di pilpres mendatang.
"Kita tahu bahwa Pak Jokowi menarik KH Ma'ruf Amin untuk menangkal isu pertama (agama), sehingga ketika Pak Ma'ruf terpilih isu itu mereda," kata Hasanuddin di Jakarta, Ahad (26/8).
Sementara isu ekonomi dan pemilih milenial dinilai tidak mencerminkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin, sehingga titik lemah itu kemungkinan akan dimanfaatkan kubu Prabowo-Sandiaga. Ia menilai Jokowi paling rentan diserang isu ekonomi mengingat masih banyaknya persoalan yang berkaitan soal ekonomi yang dinilai belum membaik seperti persoalan hutang, tenaga kerja asing, dan lain-lain.
"Isu ekonomi itu terus menjadi isu yang utama, isu ekonomi itu yang jadi titik lemah Pak Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Survei Alvara: Jokowi-Ma'ruf Unggul 53,6 persen
Hasanuddin juga melihat dipilihnya Ma'ruf Amin oleh dinilai tidak untuk menambah suara. Menurutnya, Jokowi hanya ingin menahan gempuran lawan politiknya yang kerap menggunakan isu agama. Hal itu justru berbeda dengan Prabowo yang memilih Sandi lantaran ingin meraup suara dari pemilih pemula dan milenial. Sehingga tidak heran kalau Sandiaga menjadi yang lebih sering muncul di media ketimbang Prabowo.
"Kampanyenya kan masih sangat panjang, dinamika ini sangat menarik untuk kita lihat di mana kecenderungannya Prabowo dan Sandiaga akan terus memanfaatkan posisi Sandi sebagai vote getter," ucapnya.