Ahad 26 Aug 2018 21:38 WIB

Pengamat Apresiasi Mentan Berhasil Jaga Ketersediaan Beras

Luas tanam padi sejak periode 2015 hingga 2018 semakin bertambah

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6).
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jajarannya dalam menjaga stabilitas ketersediaan produksi padi nasional patut diapresiasi. Amannya produksi padi nasional menandakan kebutuhan pangan Indonesia, khususnya beras terjaga dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan Pengamat Ekonomi Pertanian Universitas Trilogi, Muhammad Karim. Menurut Karim, Kementan berhasil menjaga stok pangan. "Khususnya produksi padi untuk kebutuhan beras nasional. Amran dan jajaran kementeriannya bekerja serius," kata Karim, Ahad (26/8).

Karim mengatakan, kerja Amran dalam meningkatkan produksi padi lokal berdasarkan data yang ada dari lembaga resmi telah cukup memuaskan. Ia mencontohkan, bertambahnya luas tanam padi sejak tiga tahun terakhir atau periode 2015 hingga 2018. Upaya ekstensifikasi tanaman padi yang digalakkan Amran terbukti mendukung pertumbuhan produksi padi untuk beras.

"Ada ekspansi lahan tanam padi yang disasar Amran, itu jadi upaya yang bagus agar menjaga stabilitas pangan Indonesia melalui padi dan beras," ujar dia.

Karim menuturkan, dbertambahnya luas tanam padi sejak tiga tahun terakhir sebenarnya bisa dijadikan acuan apakah impor beras masih diperlukan atau tidak. "Seharusnya data produksi padi lokal dari Kementerian Pertanian yang dijadikan rujukan untuk melihat ketersediaan stok beras kita," ungkap Karim.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun, luas tanam padi periode Oktober 2015 hingga September 2016 seluas 15.512.181 hektare. Angka itu meningkat menjadi 15.863.244 hektare periode Oktober 2016 sampai September 2017.

Jumlah luas tanam padi semakin meningkat pada periode Januari hingga Juni 2018 menjadi 18.334.855 hektare. Dukungan meningkatkan luas tanam padi tersebut ditunjang juga dengan dibagikannya 300 ribu alat mesin pertanian pada tahun ini. Bahkan tercatat, Indonesia telah melakukan ekspor beras pada tahun 2014 sebanyak 136 ton. Kemudian tahun 2015 bertambah menjadi 152 ton beras.

Pada 2016, Indonesia melakukan lagi ekspor beras berjumlah 84 ton dan 2017 sebesar 3.434 ton. Sedangkan periode Januari sampai Juli 2018, Indonesia telah melakukan ekspor beras 3.079 ton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement