Senin 27 Aug 2018 15:41 WIB

Produksi PDAM Sukabumi Berkurang 50 Persen

Warga Sukabumi mulai mengeluhkan berkurangnya pasokan air.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur Utama PDAM Kota Sukabumi Anton Rachman melihat kesiapan tangki air dalam menghadapi kesulitan pasokan air selama musim kemarau Selasa (10/7).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Direktur Utama PDAM Kota Sukabumi Anton Rachman melihat kesiapan tangki air dalam menghadapi kesulitan pasokan air selama musim kemarau Selasa (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar lima persen pelanggan air bersih PDAM Kota Sukabumi mulai mengeluhkan berkurangnya pasokan air. Hal ini terjadi karena PDAM melakukan penggiliran distribusi air akibat turunnya debit air bersih sebagai dampak musim kemarau.

Data PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi menyebutkan, debit air bersih yang diproduksi PDAM Kota Sukabumi mengalami penurunan sekitar 50 persen. Penurunan ini akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Ada tiga sumber air PDAM yang mengalami penurunan debit. Pertama sumber air Batu Karut di Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pada kondisi normal debit airnya mencapai sekitar 150 liter per detik.

Namun kini turun  menjadi 58 liter liter per detik pada siang hari dan pada malam hari naik menjadi 60 sampai dengan 70 liter per detik. Selanjutnya, debit air pada sumber mata air Cinumpang, yang biasanya pada waktu normal mencapai 250 liter per detik menjadi 160 sampai dengan 170 liter per detik. Terakhir sumber mata air permukaan Cigadog, dari biasanya pada waktu normal 50 liter per detik menjadi 20 hingga 22 liter per detik.