Senin 27 Aug 2018 16:45 WIB

Masalah Terbesar Ekonomi Indonesia Saat Ini Menurut Jokowi

Jokowi menilai perlu untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memperbaiki kondisi perekonomian di dalam negeri. Menurut Jokowi, saat ini dunia sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Ia lalu menceritakan pertemuannya dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim. Kepada Presiden Kim, Jokowi sempat menanyakan terkait prospek pertumbuhan ekonomi dan keadaan ekonomi global secara umum.

Namun, Presiden Kim justru mengaku tak mempunyai saran khusus kepada Indonesia karena perubahan ekonomi yang sulit diprediksi.  "Artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus kita perbaiki," ujar Jokowi saat bertemu dengan para pengusaha muda di Istana Merdeka di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/8).

Baca juga, Impor Melonjak, Defisit Neraca Dagang Makin Melebar.

Presiden kemudian menyampaikan, sejumlah masalah terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini. Pertama yakni defisit transaksi berjalan yang menurutnya tak ada perbaikan sejak lama. Jokowi mengatakan, pemerintah akan fokus untuk memperbaiki kondisi defisit transaksi berjalan, khususnya di neraca perdagangan.

"Banyak hal yang belum kita lakukan kalau kita lihat secara detil misalnya transaksi berjalan. Contoh saja yang kemarin kita hitung B20 itu kalau bisa berjalan pertama karena harga naik dapat 6 milliar, volume naik bisa dapat 5 milliar. Dari satu hal ini sudah bisa dapat 11," jelasnya.

Selain defisit transaksi berjalan, Jokowi juga menyoroti masalah keseimbangan primer. Presiden pun optimistis pemerintah dapat menyelesaikan berbagai masalah ekonomi ini dalam satu tahun. "Saya kira kalau kita bisa menyelesaikan ini dan saya yakin dalam satu tahun ini kita bisa menyelesaikan," kata dia. 

Menurut Jokowi, yang terpenting bagi Indonesia saat ini yakni meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yakni mengerjakan secara detil upaya peningkatan di setiap sektor.

"Hal-hal seperti ini yang enggak pernah kita hitung secara detil. Lain-lain juga sama. dulu kita enggak konsentrasi misalnya ke pariwisata. Begitu kita konsentrasi saya kira akhir tahun ini 17 juta bisa tercapai," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement