Senin 27 Aug 2018 17:40 WIB

Ridho Slank Ajak Anak Muda Jaga Orang Utan

Hati Ridho tersentuh ketika melihat interaksi orang utan dan pengasuhnya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ridho Slank ikut dalam kegiatan pelepasliaran orang utan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Ridho Slank ikut dalam kegiatan pelepasliaran orang utan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Ridho Hafiedz atau akrab disapa Ridho Slank mengajak anak muda untuk menjaga satwa asli Indonesia terutama orang utan. Karena menurutnya satwa ini memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem kita.

"Indonesia punya dua kekuatan besar laut dan hutan. Hutan termasuk satwa gajah, orang utan dan lainnya. Saya melihat banyak pembunuhan orang utan. Padahal orang utan adalah satwa original Indonesia. Kita harus jaga," ujar Ridho usai konferensi pers Pelepasliaran Orang Utan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur, Senin (27/8).

Menurut Ridho, orang utan adalah salah satu satwa yang ikut menyebar biji dan kayu. "Tanpa bantuan mereka kayu hutan kita tidak seperti ini. Bukan manusia yang melakukannya."

Ridho sendiri tergolong peduli terhadap orang utan sudah cukup lama. Bahkan bersama grup Slank sudah ada sekitar 15 tahun menyebar kepedulian terhadap satwa orang utan. Kali ini Ridho ikut serta dalam pelepasliaran orang utan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur.

"Pertama kali ikut rilis. Alasannya ini pengalaman tersendiri buat hidup saya. Saya ingin tahu knowledge lain. Bagaimana prosedur rilis dan melihat bagaimana orang utan sudah bisa survive di hutan. Cari makan sendiri dan obati sendiri dan lainnya," jelasnya.

Ridho mengaku tersentuh saat sang guru atau pengasuh orang utan berbicara oada orang utan. Dan menyuruh mereka untuk tidak nakal. "Menyentuh banget di hati. Sama saja dengan manusia," ujarnya

Untuk ikut rilis ini, Ridho tentu saja mempersiapkan fisik. Karena perjalanan panjang untuk rilis hampir 60 jam. "Ini adalah perjalanan yang dinanti buat lihat orang utan," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاِذَا كَانُوْا مَعَهٗ عَلٰٓى اَمْرٍ جَامِعٍ لَّمْ يَذْهَبُوْا حَتّٰى يَسْتَأْذِنُوْهُۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ فَاِذَا اسْتَأْذَنُوْكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِّمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nur ayat 62)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement