Senin 27 Aug 2018 20:10 WIB

Kemensos Fokus Rehabilitasi Psikososial Korban Gempa Lombok

Tim LDP khusus untuk mendukung perkembangan psikososial korbam gempa.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak-anak di pengungsian korban gempa di Lombok Utara.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anak-anak di pengungsian korban gempa di Lombok Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial RI fokus melakukan rehabilitasi sosial dan perlindungan sosial korban gempa Nusa Tenggara Barat (NTB).  Menurut Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial, Asep Sasa Purnama rehabilitasi sosial meliputi Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk korban gempa khususnya kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu dengan balita, dan penyandang disabilitas. 

Saat ini telah ditugaskan 59 petugas di Pos-pos LDP. Pos LDP yang disediakan Kemensos RI berjumlah 10. Selain berbentuk pos tetap, Kemensos juga menyiapkan LDP Layanan Bergerak untuk menjangkau warga di wilayah yang sulit. 

"Tim LDP ini adalah SDM terlatih dengan kompetensi khusus untuk mendukung perkembangan psikososial korban bencana," kata Asep.

Sejak gempa pertama yang melanda NTB pada (29/7) lalu, LDP telah menjangkau 30 titik dengan jangkauan 1.000 hingga 1.500 anak per hari. Tugas tim adalah untuk menyisir dampak gempa terhadap anak-anak terutama dari sisi dampak psikososialnya. Tim juga mendirikan Pondok Anak Ceria di sejumlah posko pengungsian. 

Selain LDP, Asep mengatakan Kemensos juga memberikan bantuan pemulihan yang terdiri dari santunan sosial, jaminan hidup dan bantuan stimulan lainnya. Santunan untuk korban meninggal 565 jiwa (berdasarkan data per 27 Agustus 2018) sebesar Rp 15 juta untuk masing-masing ahli waris. 

Sementara itu, bantuan perlindungan sosial berkelanjutan sudah mulai dilakukan yakni penyaluran bantuan slsial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 325.420 keluarga. Selain itu, diberikan juga Bantuan Pangan Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai kepada 473.049 keluarga. 

Kemensos juga akan memberikan Jaminan Hidup (Jadup). Saat ini tim satgas terpadu sedang melakukan verifikasi rumah yang rusak sekaligus mendata jumlah anggota keluarga di setiap rumah tangga. 

Total bantuan sosial tanggap darurat dan rehabilitasi sosial pascagempa dari Kemensos mencapai Rp 1,25 triliun. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik, tenda, santunan ahli waris, santunan paket sembako, bantuan beras dan lauk pauk, peralatan dapur keluarga, perlengkapan keluarga, serta bansos.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement