REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gim bukan cuma jadi hiburan, kini ada olahraga elektronik alias eSports yang membuat para gamer profesional disejajarkan dengan atlet. Olahraga elektronik ini juga dipertandingkan di Asian Games 2018 meski statusnya masih demonstrasi atau eksibisi.
Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat menyadari perkembangan zaman yang membuat hiburan masa lalu berbeda dengan sekarang. "Waktu saya kecil enggak ada main gadget, tapi anak saya main gim di rumah," ujar Taufik di konferensi pers Tencent Arena of Valor, Jakarta, Senin (28/8).
Gim memang tak lepas dari kehidupan generasi muda yang dikelilingi teknologi mutakhir. Bermain bisa dilakukan di dalam rumah kapan saja berkat adanya gawai canggih. Ada orangtua yang melarang anak main gim karena khawatir mereka malas belajar.
Taufik tetap membolehkan asal porsinya sesuai. Sebagai orangtua, ayah Natarina (11) dan Nayutama (8) itu tetap memberikan batasan agar buah hatinya tidak terlena dengan keasyikan bermain gim.
"Kalau tidak dibatasi, takutnya anak lupa (dengan yang lain), karena di olahraga juga sama, overtraining itu tidak bagus."
Menurut Taufik, bermain gim tak cuma menghibur, tapi juga melatik anak dalam membuat strategi. Jika kelak buah hatinya ingin mendalami dunia gim sebagai gamer profesional, Taufik siap mendukung. "Tidak ada larangan selama hal itu positif," tutup dia.