REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Era disrupsi memberikan dampak yang besar terhadap berbagai industri dan bisnis di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Auditor internal yang merupakan bagian dari sebuah institusi atau lembaga diharapkan bisa berperan aktif membantu mengatasi persoalan ini.
Untuk membekali para auditor ini, The Institute of Internal Auditor Indonesia (IIA Indonesia) akan kembali menghadirkan konferensi nasional tahunannya pada 28-29 Agustus di Bali. Tantangan terbesar bagi auditor internal saat ini adalah untuk bisa melihat disrupsi dalam bentuk yang sebenarnya.
"Auditor ini sebaiknya tidak lagi mengaudit persoalan di masa lalu tetapi memberi nasihat apa saja risiko yang mungkin terjadi," kata Vice President IIA Indonesia, Angela Simatupang," saat konferensi pers di Bali, Senin (27/8).
Umumnya, menurut Angela, yang melatarbelakangi disrupsi adalah teknologi, kebijakan, hingga demografis. Namun apapun profesinya, setiap manusia seharusnya bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.
Terlebih lagi, ini dibutuhkan bagi profesi yang dituntut untuk bisa membantu mengarahkan jalannya organisasi secara berkelanjutan. Termasuk profesi yang berada dalam fungsi audit.
Mengusung tema Nurturing Agile Internal Auditors in Disruptive Times, konferensi ini akan dihadiri sekitar 500 orang dan menghadirkan lebih dari 26 pembicara dari dalam dan luar negeri. Tahun ini, IIA menghadirkan 18 sesi bahasan topik terkini yang relevan dan penting bagi profesi ini.