REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Vino Giovani Bastian bangga karena novel sang ayah, Bastian Tito, kembali diangkat menjadi karya. Setelah sempat menjadi sinetron, serial Wiro Sableng kini diadaptasi dalam film layar lebar Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.
"Ini adalah hal yang diimpi-impikan keluarga saya. Mudah-mudahan banyak sisi positif dalam film yang bisa menginspirasi dan mudah-mudahan membuat ayah saya tersenyum," kata Vino yang berperan sebagai Wiro.
Dia menyadari, setiap orang yang pernah membaca novel Wiro Sableng pasti punya imajinasi dan bayangan masing-masing tentang sang pendekar. Vino maklum apabila aktingnya dianggap tidak sesuai, tetapi itu adalah penggambarannya mengenai Wiro.
Pemeran 36 tahun kelahiran Jakarta itu berupaya menampilkan Wiro seperti dalam buku. Menurut dia, Wiro adalah sosok pendekar hebat yang unik, nyentrik, dan humoris, tetapi bukan berarti selalu melucu seperti badut atau melakukan slapstick.
Meski dirinya adalah putra bungsu almarhum Bastian Tito, peran tetap dia dapatkan melewati kasting dan screen test. Pasalnya, Wiro Sableng merupakan film produksi bersama antara Lifelike Pictures dengan rumah produksi dunia 20th Century Fox.
Secara otomatis, seluruh pemain yang terlibat harus atas persetujuan kedua belah pihak. Vino dan seluruh pemain juga menjalani latihan fisik dan koreografi adegan laga bersama pesilat Yayan Ruhian dan timnya selama enam bulan.
Tanpa dasar bela diri sama sekali, tidak heran bila Vino sempat merasa kesulitan berlatih. Semula dia kerap melukai lawan tanding dengan kapak, juga pernah cedera akibat urat pinggang keseleo pada salah satu adegan sehingga absen syuting tiga hari.
"Makanya saya salut banget sama aktor Indonesia yang punya basic bela diri silat dan sudah mendunia, karena memang main film action dengan nuansa drama itu nggak gampang," kata Vino.