Selasa 28 Aug 2018 17:15 WIB

Rusia: Afghanistan Tunda Perundingan Damai dengan Taliban

Afghanistan akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu untuk perundingan damai.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
 Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).
Foto: Reuters
Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sepakat untuk menunda konferensi perdamaian dengan kelompok Taliban. Perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban sedianya akan dihelat pada September nanti dengan Rusia berlaku sebagai mediator.

Seperti diwartakan Anadolu Agency, Selasa (28/8), permintaan penundaan perundingan damai disampaikan Presiden Ghani melalui sambungan telepon kepada Lavrov. Dia mengatakan, penundaan dilakukan menyusul kebutuhan Afghanistan untuk mengembangkan posisi konsolidasi terkait masalah tersebut.
 
"Presiden Afghanistan, mendukung konsep dasar dari pertemuan di Moskow, menyampaikan penundaan pertemuan itu mengingat dibutuhkannya pengembangan konsolidasi Afghanistan dalam isu terkait, dengan mempertimbangkan perubahan personel yang sedang berlangsung dalam kepemimpinan blok penguasa Afghanistan," kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia.
 
Menlu Lavrov dan Presiden Ghani kemudian sepakat untuk menentukan waktu baru untuk memulai kembali pertemuan melalui jalur diplomasi tersebut. Meski demikian, belum diketahui lebih lanjut waktu pasti dari rencana perundingan damai antara pemerintah Afghanistan dengan kelompok Taliban.
 
Meski demikian, Presiden Ashraf Ghani mengapresiasi upaya Rusia serta mitra regional dan internasional negara untuk menciptakan perdamaian abadi di Afghanistan. Namun, mereka menekankan jika setiap perundingan harus menjadi proses yang dimotori dan dipimpin oleh Afghanistan.
 
Pemerintah Afghanistan mengatakan, rencana perdamaian telah dipresentasikan pada Proses Konferensi Kabul kedua dan telah didiskusikan dengan berbagai lapisan masyarakat. Mereka mengatakan, dengan dukungan masyarakat internasional, rencana permaian telah mendefinisikan semua prinsip dasar untuk perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan.
 
"Kedua negara memutuskan untuk menunda konferensi Moskow sehingga kedua negara dapat berkoordinasi pada persiapan dan efektivitas lebih lanjut," katanya.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement