Selasa 28 Aug 2018 17:35 WIB

Demokrat: Demiz Tahu Konsekuensi Jika Gabung Jokowi-Ma'ruf

Deddy Mizwar ditawari menjadi juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar  menunjukan surat suara sebelum melakukan pencoblosan di TPS 61, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menunjukan surat suara sebelum melakukan pencoblosan di TPS 61, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin 'membajak' mantan Wakil Gubernur Jawa Barat juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar alias Demiz menjadi juru bicara tim pemenangannya. Padahal untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2019 Partai Demokrat memutuskan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menegaskan bahwa politik adalah pilihan, jadi biarkan saja Demiz memilih. Namun, Imelda mengingatkan bahwa Demiz sudah tahu konsekuensinya jika menerima pinangan kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Tentu Kang Deddy sudah tahu garis organisasi dan konsekuensinya. Kang Demiz sudah tahu konsekuensinya, dia tahu aturan organisasi," tegas Imelda dalam pesan singkatnya, Selasa (28/8).

Hanya saja, Imelda tidak menjelaskan konsekuensi apa yang bakal diterima Demiz jika betul-betul bergabungnya dengan kubu lawan politiknya di Pilpres 2019 itu. Kendati demikian, Imelda mendoakan agar bintang film Naga Bonar itu bisa sukses menjadi juru bicara pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sebelumnya, Demiz sempat ikut maju sebagai calon Gubernur Gubernur Jawa Barat 2018 lalu berpasangan dengan Dedi Mulyadi yang diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Namun, Imelda mengaku heran dengan sikap TKN pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang memilih 'membajak' tokoh lawan dibanding memaksimalkan tokoh internalnya. Padahal, kata Imelda, mereka juga memiliki banyak kader yang potensial untuk dijadikan juru bicara.

"Saya pikir Koalisi Petahana akan gunakan kadernya sendiri. Sayang saja ada banyak Kader mereka yang bagus juga untuk jadi Jubir potensinya tidak dioptimalkan. Ternyata mereka memilih ambil dari luar Koalisi. That’s politics," tutup Imelda.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap Koalisi Indonesia Kerja (KIK) menunjuk Demiz sebagai salah satu juru bicara untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Penunjukkan Demiz itu sebagai bagian dari penggalangan dan juga upaya meningkatkan efektivitas tim kampanye.

"Maka kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto.

Deddy Mizwar mengakui memang ditawari menjadi juru bicara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Ma'ruf Amin oleh Tim Kampanye Nasional pasangan tersebut. Deddy Mizwar sendiri merupakan kader Partai Demokrat yang saat ini mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Jadi jubir, Insya Allah, jika diizinkan Allah. Tapi kan belum pasti ini masih dibahas," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz kepada wartawan, Selasa (28/8).

Demiz enggan berkomentar alasan mengapa mau menerima tawaran menjadi jubir. Karena, semuanya harus jelas atas dasar apa ia ditunjuk.

"Kan harus jelas dasarnya apa memilih Saya. Ini nggak ada surat apa pun jadi ya baru proses,"

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement