REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik niat Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno yang ingin membawa program One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK OCE) ke tingkat nasional. Ia menilai program itu belum berhasil dijalankan di tingkat provinsi.
"Jakarta aja nggak berhasil. Dia bisa akan membawa ke stage yang lebih tinggi apabila di sini berhasil," kata Gembong di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
Menurut Gembong, hasil pelaksanaan program OK OCE hingga saat ini belum terlihat. Dalam lima tahun target ada sekitar 250 ribu pengusaha baru tercipta. Namun, hingga saat ini program itu belum mampu menelurkan wirausaha baru di Jakarta.
"Fraksi PDIP belum bisa mengapresiasi soal OK OCE," ujar dia.
Baca juga, Sandiaga Ingin Bawa OK OCE Jadi Program Nasional.
Gembong menambahkan, boleh saja Sandiaga menawarkan program itu kepada rakyat Indonesia. Namun, hal itu akan dijawab oleh warga Jakarta yang belum merasakan manfaat dari program OK OCE.
"Mungkin rakyat Jakarta menjawab, kan. Orang di Jakarta saja gagal kok. Misalkan saya datang ke Jawa Tengah, ketika ditanya OK OCE di Jakarta gimana? Di Jakarta aja gagal kok, ngapain?" ujar dia. Seiring dengan pencalonan Sandiaga sebagai bakal calon wakil presideb, ia berencana akan membawa program OK OCE untuk ditawarkan ke tingkat nasional.
Sehari setelah deklarasi pada 9 Agustus 2018, Sandiaga mengaku telah meminta izin kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Menurut Sandiaga, Anies telah menyetujui rencana tersebut.
Dalam pernyataan pada Senin (27/8), Sandi menekankan, program OK OCE akan tetap dilanjutkan di Jakarta. "OK-OCE milik masyarakat. Saya waktu itu sama Pak Anies yang mengusung. Tapi ini gerakan OK-Oce jadi ini gerakan masyarakat,” tuturnya.
Sandi mengatakan ada beberapa daerah yang telah melihat kesuksesan program gerakan OK-Oce di DKI Jakarta. Sehingga, masyarakat meminta program tersebut dilaksanakan ke level nasional. “Tentunya itu perlu pemikiran yang matang,” kata Sandi.
Namun dia mengakui tak mengikuti perkembangan terakhir perihal jumlah keanggotaan program OK-Oce. Dia menyebut jumlah yang terakhir ia ketahui sekitar 50 ribu anggota.