Selasa 28 Aug 2018 19:16 WIB

Kardila: Ada Tujuh Peluru yang Bersarang di Tubuh Anak Saya

Aiptu Dodon meninggal saat dalam perawatan di RS Kramat Jati.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Aiptu Dodon Kusdianto, satu dari dua anggota polisi patroli jalan raya (PJR) Ditlantas Polda Jabar yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Tol Kanci Pejagan Kabupaten Cirebon, Jumat (24/8) malam, akhirnya meninggal dunia, Selasa (28/8) sekitar pukul 09.15 WIB.

Aiptu Dodon meninggal saat dalam perawatan di RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia juga sempat mendapat perawatan di RS Mitra Plumbon, Cirebon. Suasana duka pun menyelimuti rumah orang tuanya di Desa Kebarepan, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

SM Kardila (76), ayah dari Aiptu Dodon tidak memiliki firasat apapun. Namun istrinya, Mienturmini (74), mengaku bermimpi akan mengadakan hajatan meski tidak tahu hajatan apa. "Ada tujuh peluru yang bersarang di tubuh anak saya," tutur Kardila, saat ditemui di rumah duka, Selasa (28/8).

Baca juga, Ini Kronologi Penembakan Polisi di Tol.

Kardila mengaku sangat bersedih dengan kepergian anaknya itu. Di matanya, Aiptu Dodon merupakan sosok yang baik, sangat pendiam, disiplin dan pengertian kepada orang-orang di sekelilingnya.

Dodon meninggalkan seorang istri, Riri, dan dua orang anak, Alya (8) dan Adrian (3,5). Selama ini korban pun sangat dekat dengan keluarganya, terutama dengan kedua anaknya.

Kardila yang merupakan pensiunan polisi sebenarnya selalu mewanti-wanti anaknya agar berhati-hati saat bertugas. Dia pun berkali-kali mengingatkan kepada anaknya untuk selalu menjadikan senjata sebagai ‘istri pertama’ saat bertugas, terutama di malam hari.

Namun, saat penembakan itu terjadi, Dodon ternyata menyimpan senjatanya di dalam mobil patroli. Karena itu, dia tidak siap saat menerima tembakan dari pelaku.

"Setelah merasa sakit, baru ia mengambil senjatanya di mobil," tutur Kardila.

Kardila berharap, peristiwa yang menimpa anaknya itu tidak terulang pada anggota kepolisian lainnya. Untuk itu, dia berpesan kepada para anggota polisi untuk lebih berhati-hati saat bertugas.

Kardila pun sempat menangis ketika sejumlah wartawan menanyakan harapannya terhadap para pelaku. Dia berharap, para pelaku segera ditangkap dan diberi ganjaran setimpal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement