REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Tim penjinak bom Jerman berhasil menjinakkan bom yang belum meledak dari Perang Dunia II pada Ahad (26/8). Keberadaan bom tersebut menyebabkan evakuasi atas 18.500 orang di kota Ludwigshafe.
Bom udara yang diduga dijatuhkan pasukan angkatan udara Amerika Serikat tersebut memiliki berat 500 kilogram. Bom tersebut ditemukan pada saat pekerjaan konstruksi sekitar awal pekan lalu.
"Berita bagus, bom telah berhasil dijinakkan. Masyarakat yang dievakuasi diperbolehkan kembali ke rumah mereka masing-masing," tulis akun Twitter resmi Kota Ludwigshafen, dikutip The Straits Times, Rabu (29/8).
Pihak berwenang setempat telah memerintahkan semua orang yang tinggal dalam radius satu kilometer dari lokasi bom untuk meninggalkan rumah mereka. Evakuasi dilakukan sejak pagi pukul 08.00 waktu setempat, untuk menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan.
Untuk menjinakkan bom tersebut, dibutuhkan satu regu penjinak bom. Proses penjinakkan dilakukan lebih dari satu jam. Setelah memakan waktu cukup lama, tim penjinak bom berhasil menjinakkan bom tak lama setelah pukul 14.00.
Lebih dari 70 tahun setelah Perang Dunia II berakhir, di Jerman masih banyak tertanam bom yang belum meledak. Pada bulan April, ribuan bom yang pada Perang Dunia II dijatuhkan Inggris harus dibersihkan di sekitar rel kereta pusat Berlin.
Amunisi yang belum meledak juga sempat mengganggu pekerjaan petugas pemadam kebakaran pada musim panas tahun ini. Kebakaran hutan terjadi karena cuaca panas dan kering dan menyebabkan ledakan kecil yang berasal dari persenjataan yang sudah lama terkubur.