Rabu 29 Aug 2018 15:40 WIB

Soal CAD, Luhut: Jangan Terlalu Banyak Nyinyir

Pemerintah menargetkan tahun depan neraca transaksi berjalan sudah tidak defisit.

Menko Maritim dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) jumpa pers Rakor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia mengenai Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Yogyakarta, Rabu (29/8).
Foto: Nidia Zuraya/Republika
Menko Maritim dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) jumpa pers Rakor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia mengenai Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Yogyakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menko Maritim dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah terus berupaya untuk menekan angka defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Selain menggalakkan penggunaan bahan bakar biodiesel sebesar 20 persen (B20), upaya untuk menekan angka CAD juga dilakukan melalui sektor pariwisata.

"Cara yang paling cepat untuk mendatangkan devisa melalui turis asing," kata Luhut dalam jumpa pers Rakor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia mengenai Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas di Yogyakarta, Rabu (29/8).

Pemerintah, menurut Luhut, menargetkan pada tahun depan defisit transaksi berjalan sudah bisa teratasi. Pada tahun ini, sambung Luhut, diperkirakan masih akan ada defisit sebesar 25 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Luhut menuturkan, pada tahun ini pemerintah bisa menghemat devisa sebesar 2 miliar dolar AS dari penggunaan biodiesel untuk menggantikan minyak mentah yang diimpor. Sementara, pada tahun depan penghematan yang bisa diperoleh berkisar 8-10 miliar dolar AS.

"Semua peluang-peluang bagus kami lakukan. Kalau masih ada yang kurang, wajar saja karena kami bekerja secara detail. Jadi, janganlah terlalu nyinyir," papar Luhut.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, posisi CAD Indonesia saat ini masih di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Sebenarnya, posisinya masih aman dan target kita CAD bisa ditekan di bawah 1,2 persen," ujar Perry.

Pada 2017 posisi current account balance Indonesia defisit sebesar 17,53 miliar dolar AS atau 1,7 persen dari PDB. Sementara pada tahun yang sama, posisi current account balance Thailand surplus 48,1 miliar dolar AS atau 10,57 persen dari PDB.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement