Kamis 30 Aug 2018 13:16 WIB

Pelukan Jokowi-Prabowo Bersama Atlet Silat Jadi Teladan Baik

Sikap kedua tokoh perlu dicontoh oleh massa pendukung dua kubu.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen kemenangan atlet silat Hanifan Yudani Kusumah yang memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), Prabowo Subianto disambut baik banyak pihak. Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini menyebut momen tersebut adalah keteladanan yang sangat baik dari dua calon presiden ke masyarakat Indonesia.

"Ini teladan yang baik bagi demokrasi kita," kata Helmy kepada wartawan, Kamis (30/8). Teladan baik yang diperlihatkan oleh keduanya ini, menurut Helmy sangat diperlukan di tengah tensi pemilihan presiden (pilpres) 2019 yang terus memanas antar dua pendukung.

Momen Jokowi dan Prabowo memeluk atlet silat tersebut, menurut dia, mengingatkan bahwa pilpres juga harus tetap menjaga keguyuban antara seluruh komponen anak bangsa. "Kalau yang diatas bisa guyub, kompak bersatu. Mengapa yang dibawahnya harus bertikai," terang Helmy.

Ia berharap sikap kedua tokoh ini dicontoh oleh massa pendukung dua kubu jelang pilpres 2019. Bertanding politik, namun tetap menjaga persatuan dan menjauhi dari ujaran kebencian dan upaya permusuhan. Hal yang sama ia pesankan kepada warganet di media sosial.

"Hentikan saling memfitnah dan menyebar hoax. Jokowi dan Prabowo adalah sosok negarawan yang harus dicontoh, di tengah kontestasi pilpres," imbuh mantan menteri Pembangunan Desa Tertinggal ini.

Seberapa sengit pertarungan pilpres 2019 meraih suara, hati dan simpati rakyat. Kedua kubu, menurut Helmy, baik elit atau relawannya tetap menunjukkan kebersamaan dan kekompakkan. Ia yakin bila hal ini dijalankan, pilpres 2019 bukan hanya berhasil memilih pemimpin bagi bangsa Indonesia, juga mampu memberi teladan baik bagi perjalanan demokrasi Indonesia.

Pada pertandingan silat di Asian Games ke 18 di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), silat tidak hanya menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018. Cabang olahraga ini juga menjadi penyejuk bagi situasi politik yang tengah memanas.

Hal ini lantaran bertemuanya dua capres 2019 mendatang, Jokowi dan Prabowo saat menghadiri final putra pertandingan silat antara Indonesia-Vietnam. Prabowo yang juga bertindak sebagai Pengurus Besar IPSI mengenakan seragam pencak silat serba hitam dengan songket corak emas datang kali pertama di venue pencak silat di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/9).

Pukul 16.30 WIB, Prabowo kembali keluar venue untuk menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Orang nomor satu di Indonesia itu tampil modis dengan mengenakan kemeja putih ditutup dengan jaket berwarna merah. Keduanya tampak berbincang-bincang akrab sembari berjalan menuju pintu VIP venue pencak silat.

Pemandangan ini cukup menyejukkan di tengah mulai memanasnya suhu politik di Indonesia jelang pemilihan umum. Apalagi keduanya akan bersaing untuk mendapatkan posisi RI 1 pada Pilpres 2019 nanti. Dalam kesempatan itu, juga hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan politikus PDI Perjuangan sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement