Kamis 30 Aug 2018 14:24 WIB

Rusia Ingatkan AS Agar tak Serang Suriah

AS ditengarai akan menggunakan isu senjata kimia sebagai dalih serangan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Perang Suriah
Foto: republika
Perang Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengaku khawatir akan persiapan rencana penyerangan baru Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Moskow memperingatkan Paman Sam agar tidak meluncurkan serangan ke Suriah tanpa alasan yang jelas.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov. Pesan itu dia sampaikan kepada salah seorang pejabat negara pekan ini. Antonov bertemu dengan pejabat AS seperti perwakilan istimewa untuk Suriah James Jeffrey.

"Kami khawatir akan sinyal AS yang mempersiapkan serangan baru ke Suriah atas dasar kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh Suriah," kata Anatoly Antonov seperti dikutip Sputnik, Kamis (30/8).

Antonov mengatakan, serangan yang dilakuan AS sangat memprihatnkan bagi Rusia. Dia mengatakan, pemerintah Rusia meminta AS untuk menyediakan fakta-fakta yang jelas mengapa topik penggunaan senjata kimia oleh Damaskus terus didorong.

Sebelumnya, utusan Rusia ke AS menekankan, retorika seputar masalah penggunaan potensi senjata kimia oleh Damaskus dapat digunakan sebagai sinyal bagi teroris dan organisasi kemanusiaan semu' seperti White Helmets untuk menggelar provokasi lainnya.

Kementerian Pertahanan Rusia memperingatkan tentang potensi serangan kimia yang direncanakan di Suriah didasarkan pada fakta konkret. Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, kementerian telah memperingatkan bahwa AS dapat menggunakan ini sebagai dalih untuk serangan baru pada fasilitas negara Suriah.

Pada April 2017, militer AS meluncurkan 59 misil penjelajah ke pangkalan udara militer Suriah. Ini merupakan serangan pertama AS ke pemerintahan Bashar al-Assad sejak konflik negara itu pecah enam tahun lalu.  Serangan itu sekaligus dinilai sebagai balasan atas penggunaan senjata kimia yang menewaskan puluhan warga sipil Suriah pekan ini.

Baca juga,  AS Serang Suriah, 59 Misil Ditembakkan.

Presiden Donald Trump mengatakan, serangan ini penting untuk kepentingan keamanan nasional AS. Ia pun meminta agar semua bangsa beradab bergabung dengan AS untuk mengakhiri pembantaian dan pertumpahan darah di Suriah. Trump pun menegaskan keinginannya untuk mengakhiri berbagai macam aksi terorisme.

"Kami meminta kearifan Tuhan di saat kita sedang menghadapi dunia sangat bermasalah ini," ujarnya. "Kami berdoa buat mereka yang terluka dan jiwa-jiwa yang telah meninggalkan kita."

Seperti dikutip Washington Post, serangan dilakukan oleh dua kapal Angkatan Laut AS, USS Ross dan USS Porter di timur Mediterania. Mereka menghantam pangkalan militer Shayrat di Provinsi Homs.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement