REPUBLIKA.CO.ID, HAMENDAN -- Negara-negara yang tergabung dalam Asia Cooperation Dialog (ACD) sepakat untuk menjadikan Hamedan -- salah satu kota di Iran -- sebagai pusat kota pariwisata ACD 2018. Kesepakatan dicapai melalui diskusi dalam panel International Conference of the ACD Tourism Capital 2018 yang berlangsung di kota tersebut pada 27 hingga 28 Agustus.
Pertemuan dibuka Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri dan dihadiri Head of Iranian Cultural Heritage, Handicraft and Tourism Organization (ICHHTO) Ali Asghar Mounesan. Kegiatan juga didatangi Sekjen ACD Bundit Limschoon, Gubernur Jenderal Hamedan Mohammad Nasser Nikbakht serta para Duta Besar negara asing termasuk Indonesia dan pejabat tinggi Iran dan negara anggota ACD lainnya.
Hamendan dipilih menyusul konektifitas yang baik. Hal itu membuat Hamendan bukan saja hanya sebagai kota tujuan wisata, tapi juga menjadi pusat ilmu pengetahuan dan menjadi titik awal bagi pengembangan industri pariwisata yang dapat menjadikan Iran dan Asia sebagai pusat atraksi pariwisata.
Selain itu, Hamedan berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga solar dan menghasilkan lebih dari 50 produk agrikultur. Saat ini, Hamedan sedang giat mengundang para investor di berbagai sektor termasuk bidang energi dan pariwisata.
Eshaq Jahangiri mengatakan, industri pariwisata dapat mendukung sustainable develovement goal karena mampu menciptakan lapangan kerja, melestarikan sejarah dan kebudayaan, melestarikan nilai-nilai kebudayaan dan dapat menjadi sumber pendapatan.
Gubernur Jenderal Hamedan, Mohammad Nasser Nikbakht mengatakan, Hamedan berpenduduk sekitar 1.7 juta orang dan memiliki empat musim dalam setahun tersebut pernah menjadi Ibu Kota Persia. Dia mengatakan, kota juga dikenal sebagai kota puisi dengan daya tarik objek wisata antara lain gua Alisadr yang merupakan gua terpanjang di dunia.
Kepala ICHHTO Moonesan mengatakan, industri pariwisata merupakan industri kreatif dan dinamis. Sektor itu tidak saja meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun dapat menjadi sumber pendapatan, penciptaan lapangan kerja serta sarana akselerasi bagi industri lainnya.
"Industri pariwisata merupakan engine of growth. Sedangkan dari sisi eco-tourism, industri pariwisata mampu membangkitkan kesejahteraan serta mampu menghindari pergerakan migrasi dari desa ke kota-kota," katanya.
Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin mengatakaan, menyampaikan apresiasi kepada tuan rumah atas keberhasilan pelaksanaan panel tersebut. Dia mengataaan, kegiatan telah berjalan dengan baik dan menghadirkan para pembicara yang ahli di bidangnya.
"Kegiatan itu sangat bermanfaat bagi upaya peningkatan industri pariwisata, tidak hanya bagi Hamedan namun juga Iran dan negara-negara anggota ACD secara keseluruhan, termasuk Indonesia dan Hamedan," kata Octa dalam keterangan resmi yang diterima Republika dari KBRI Teheran.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Implementing arrangement antara Iran-Afghanistan serta Iran-Irak berupa Minute of Second Technical Joint Committee on Tourism between Iran and Iraq dan Executive Program on Tourism Cooperation between Iran and Afghanistan.