Kamis 30 Aug 2018 22:02 WIB

PBNU: 100 Tahun NU Harus Berperan Bagi Bangsa

PBNU akan melakukan kontemplasi dan proyeksi organisasi ke depan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj
Foto: Ist
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirojd mengatakan, di usia 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) organisasinya harus lebih bermanfaat bagi bangsa. Menurut dia, organisasi Islam yang telah berdiri sejak 1926 ini harus dapat berperan di tengah pergumulan bangsa Indonesia.

"Agendanya konsolidasi organisasi, menyongsong 100 tahun NU 2026, bagaimana ke depan, apa yang kita lakukan," kata dia di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Menurutnya, dalam Silaturahim Nasional yang juga dihadiri Pimpinan Wilayah NU (PWNU) itu, PBNU akan melakukan kontemplasi dan proyeksi organisasi ke depan. Menurut dia, setelah berusia 100 tahun, NU harus lebih kuat posisinya, dan juga lebih bermanfaat untuk bangsa Indonesia.

Ia mengatakan, menentukan proyeksi itu bukanlah masalah kecil. Karena itu, penting untuk melakukan konsolidasi bagi setiap kader. Ia meyakini, NU 100 tahun yang akan datang dapat lebih berperan bagi bangsa. "Melihat era globalisasi yang sangat menantang, bangsa ini harus kita bimbing, kita jaga tidak ekstrem kanan dan tidak ekstrem kiri. Tetap Muslim yang nasionalis," kata dia.

Selain konsolidasi mempersiapkan milad 100 tahun NU, dalam pertemuan itu juga dibicarakan mengenai Hari Santri yang akan jatuh pada 20 Oktober. Ia menginstruksikan kepada seluruh kader di pusat maupun daerah untuk merayakan dengan meriah. "Sampai musalah akan ada karnaval memeringati hari pahlawan santri," kata dia.

Satu agenda lainnya, lanjut Said Aqil, PBNU akan menguatkan barisan untuk membantu korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurut dia, warga sekitar 90 persen masyarakat Lombok merupakan warga NU. "Banyak pesantren rata dengan tanah. Kita sudah peduli, ada bantuan Rp 6 miliar yang digalang PBNU, tapi kita ajak meningkatkan yang lain," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement