REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Davina Veronica Hariadi tidak hanya aktif sebagai aktris dan model. Ia juga menjadi penggiat dan aktivis lingkungan dan kesejahteraan satwa. Baru-baru ini Davina kembali turut serta pada kegiatan pelepasliaran orang utan di Hutan Kehje Sewen Kalimantan Timur.
"Dari tahun 2016 sudah ikut pelepasliaran. Dua bulan sekali ikut. Ini yang kesepuluh atau sebelas. Tidak selalu melepas tapi terkadang menemani figur publik lain," ujarnya, kepada Republika.co.id di sela pelepasliaran orang hutan di Kalimantan Timur.
Davina mengaku sudah lama perduli terhadap satwa. Karena sejak kecil ia adalah seorang pecinta semua binatang.
"Saya memang selalu perduli tentang isu alam, lingkungan dan satwa. Selain memimpin dan mendirikan yayasan kesejahteraan satwa, Garda Satwa Indonesia, saya juga sangat tertarik terlibat dengan satwa liar terlebih yang terancam punah," tambahnya.
Karena itulah dia tergabung dalam Yayasan Borneo Orang Utan Survival (BOS). Bentuk dukungannya selain turun langsung ke lapangan juga dengan menggaungkan serta membangun kesadaran masyarakat melalui media sosial betapa pentingnya orang utan dan bagaimana melindungi orang utan. Ia juga membukakan jalan untuk yayasan ini melalui koneksi yang ia miliki.
Baca juga: Ridho Slank Ajak Anak Muda Jaga Orang Utan
"Karena saya percaya semua orang punya peran di bumi, semua makhluk. Apapun yang kita lakukan berdampak. Dampak apa yang akan diberikan tergantung masyarakat. Ini panggilan jiwa saya. Saya ikuti passion saya. Saya akan tetap konsisten di sini," ujarnya.
Orang utan dipandang sangat penting sekali perannya. Manusia harus paham selama masih memerlukan udara bersih, air bersih, sumber makanan dan obat-obatan itu semua berasal dari hutan. Manusia membutuhkan hutan. Semua kebutuhan untuk hidup berasal dari hutan. Hutan memerlukan orang utan. Dalam menjaga kelestarian hutan. Mereka adalah penyebar biji yang handal. Mereka juga membuka kanopi pohon. Sudah sepatutnya dijaga.
"Kita berutang sama mereka jadi kita harus menjaga. Kita berutang budi pada hutan alam. Manusia harus berikan timbal balik. Saya mengakui kita satu-satunya spesies di bumi ini yang merusak dengan segala aktivitas kita dan kebutuhan, harus sadari kita merusak dan eksploitasi. Kita harus berikan alam regenerasi. Ini bumi rumah mereka juga. Manusia satwa bagian dari penghuni bumi. Sama manusia dan satwa. Kadang manusia merasa paling kuasa. Kita tanpa alam dan satwa tidak bisa apa-apa. Sedangkan mereka bisa tanpa manusia," ujarnya.
Davina mulai terlibat dalam isu terhadap hewan langka sejak tahun 2009 silam. Tahun 2014 ia mendirikan Yayasan Garda Satwa Indonesia. Dan tahun 2016 ia bergabung dengan Yayasan BOS. Ia juga mengadopsi orang utan bernama Daffi berusia tiga tahun.