REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada peningkatan inflasi. Menurut Darmin, inflasi akibat impor atau imported inflation dapat mengerek tingkat inflasi secara keseluruhan.
"Itu berarti kita akan kena dampaknya baik di tingkat bunga, inflasi. Mungkin lama-lama inflasi kita terpengaruh karena imported inflation. Tapi sejauh ini belum," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Jumat (31/8).
Darmin menjelaskan, imported inflation akan tercermin pada tingkat inflasi inti. Dia mengatakan, tingkat inflasi inti sudah menunjukkan tren peningkatan meski inflasi secara keseluruhan masih di bawah 3,5 persen.
Baca juga, BI Prediksi Agustus Deflasi 0,02 Persen
Untuk diketahui, komponen inflasi inti pada Juli 2018 adalah sebesar 2,87 persen (year on year/yoy). Angka itu merupakan tingkat inflasi inti tertinggi sepanjang 2018. Sementara, inflasi keseluruhan pada Juli 2018 adalah sebesar 3,18 persen (yoy). Meski begitu, Darmin mengaku belum bisa memprediksi kapan imported inflation akan memberikan pengaruh terhadap keseluruhan inflasi.
"Kalau inflasi dalam soal imported inflation susah karena selama impor, kita terpengaruh dari barang itu. Walaupun kita ada upaya mengendalikan impor tapi ya tetap saja (ada dampak)," kata Darmin.