Sabtu 01 Sep 2018 02:15 WIB

Hasto Kristiyanto Sebut Mahar Politik Cederai Demokrasi

Menurutnya, seorang calon pemimpin harus memiliki aspek etika dan moral.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bersama Sekjen Partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Maruf di Media Center, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Ahad (19/8).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bersama Sekjen Partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Jokowi-Maruf di Media Center, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Ahad (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut, adanya mahar politik mencederai demokrasi. Apalagi, kata dia, dugaan mahar itu dilakukan oleh salah satu calon pemimpin Indonesia.

"Jadi mahar faktual ini yang harus kita lihat karena apapun itu mencederai demokrasi. Apalagi kita bicara sosok pemimpin negeri," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).

Ia mengatakan, seorang calon pemimpin harus memiliki prinsip dan tidak melakukan hal-hal pragmatis. Menurutnya, seorang calon pemimpin harus memiliki aspek etika dan moral.

Meski Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memutuskan dugaan mahar politik tidak terbukti, tetapi Hasto yakin rakyat dapat menilai tindakan Sandiaga kepada PAN dan PKS. "Ya Bawaslu telah mengambil keputusan, ya tentu saja keputusan itu kita hormati. Tetapi, rakyat menangkap ada mahar faktual," kata dia.