REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tema Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 lalu, yakni 'Olahraga Menyatukan Kita', bukan hanya sebatas jargon. Ini terlihat di arena pencak silat Asian Games 2018 beberapa hari lalu saat Presiden RI Joko Widodo dan calon Presiden RI 2019-2024 Prabowo Subianto menunjukkan keakraban. Padahal, mereka bersaing di pentas politik yang puncaknya akan berlangsung tahun depan pada pemilihan umum.
Keakraban dua tokoh nasional ini memberikan warna kesejukan kepada masyarakat luas. Ini salah satu bukti bahwa olahraga dapat menyatukan sejumlah pihak yang bersaing, seperti yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada perayaan Haornas tahun lalu.
Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta mengatakan, dengan bersatu, olahraga Indonesia akan semakin kuat, solid dan berprestasi. Namun hal tersebut tak lepas dari pembinaan yang fokus dan terus terkawal hingga membuahkan hasil yang maksimal dari usia muda.
"Prestasi Asian Games 2018 tentu bukan kebetulan, tapi lantaran sistem pembinaan yang telah mulai ditata dan dijalankan dengan baik, mulai dari pembinaan dan kompetisi usia muda. Pembinaan ini baik di akar rumput (oleh pihak lain) maupun di PPLP dan SKO," ungkap Isnanta dalam keterangan kepada Republika.co.id, Jumat (31/8).
Tahun ini, Haornas ke-35 yang akan berlangsung di Ternate pada 9 September mengusung tema berbeda, yakni 'Bangun Indonesia'. Tema ini bersifat luas.
Di olahraga, pembangunan infrastruktur dalam kurun waktu empat tahun terakhir dicanangkan sudah terlihat hasilnya. Pembangunan SDM di bidang olahraga pun dirasa demikian. Hal tersebut dilihat dari prestasi yang ditorehkan para pahlawan olahraga di pentas Asian Games kali ini.
Diharapkan, semangat prestasi yang ditorehkan oleh atlet Asian Games mampu menular terhadap atlet Asian Para Games 2018. "Penghargaan bagi yang berprestasi, dukungan relawan dan sponsor yang lebih baik, serta sinergi lintas stakeholder, kemudian kualitas SDM, kini menjadi prioritas setelah ini," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika