REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi pengeroyokan terjadi di wilayah Jalan Jenderal Soepeno, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9). Insiden itu menewaskan satu orang bernama Ari Haryanto yang masih berusia 16 tahun.
Menurut keterangan polisi, pelaku diketahui berjumlah 10 orang. Mereka mencegat korban pada Sabtu (1/9) pukul 04.00 WIB. Hingga kini, para tersangka masih diburu oleh kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan kejadian tersebut. “Benar ya ada pengeroyokan di Kebayoran Lama, dan korbannya tewas, keluarga sudah lapor ke Polsek Kebayoran Lama kemarin sekitar pukul 12.30 WIB siangnya. Pelaku masih kita kejar,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad (2/9).
Awal mula kejadian terjadi ketika korban dengan satu orang lainnya yang juga telah diperiksa sebagai saksi, berboncengan menggunakan motor dari Bulungan Blok M sampai fly over Permata Hijau. Tanpa sepengetahuan mereka, rupanya sudah ada 10 orang di belakang yang mengikuti dengan membawa senjata tajam.
Sesampainya di putaran tempat kejadian perkara (TKP), korban dan saksi ditendang dari atas sepeda motor. Hal itu membuat mereka oleng hingga terjatuh.
Saksi yang diketahui bernama Rohan Sanap rupanya berhasil melarikan diri, sementara korban terjatuh dan tidak bisa berbuat banyak.
“Melihat korban tidak berdaya, 10 pelaku ini melingkari korban dan langsung melakukan kekerasan dengan senjata tajam yang mereka bawa, hingga akhirnya korban tewas,” ujar Argo lagi.
Puas menganiaya korban, para pelaku lantas langsung melarikan diri. Saksi yang sempat kabur itu telah meminta pertolongan kemudian kembali ke TKP.
Saksi melihat korban sudah sekarat dengan sekujur tubuhnya luka parah, tanpa pikir panjang langsung membawa korban ke rumah sakit.
“Korban dibawa ke RS Medika Permata Hijau namun nyawanya tidak tertolong. Korban diketahui tinggal di Komplek DPR 1 Kebon Jeruk,” papar Argo.