Ahad 02 Sep 2018 11:27 WIB

Pelajaran dari Luqman

Allah sengaja menjelaskan nasihat Luqman agar menjadi pelajaran bagi siapa pun.

Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Salah satu wejangan Luqman yang paling terkenal adalah tentang menghindari syirik. Ya bunayya la tusyrik billah innas syirka lazhulmun azhim. Artinya: wahai anakku janganlah menyekutukan Allah, karena perbuatan itu adalah dosa besar.

Suatu ketika Luqman berkhutbah. Jamaah dari berbagai kalangan duduk mendengarkan ceramahnya. Tiba-tiba seorang pria mendatangai Luqman dan terheran-heran, bagaimana bisa Luqman berdiri di atas mimbar penuh kharisma dan mampu menasihati banyak orang, bukankah dia sehari-hari bekerja sebagai penggembala domba?

Pria itu kemudian bertanya, bagaimana caranya bisa berkhutbah penuh hikmah? Luqman menjawab, katakan apa yang benar atau diam ketika tidak mengetahui permasalahan. Sikap seperti itu adalah perangai yang baik.

Lisan harus dijaga agar tidak berkata-kata kotor. Mulut harus dijaga dari makanan haram yang menjauhkan seorang hamba dari Allah dan juga menjaga kesucian. Jangan lupa memenuhi janji, karena janji adalah utang. Cara melunasinya adalah dengan memenuhinya.