REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit pada Sabtu (1/9) mengecam keputusan AS menghentikan pendanaan buat Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia menilai, keputusan AS itu merupakan kurangnya kesadaran mengenai tanggung-jawab dan nilai kemanusiaan.
Aboul-Gheit menganggap Washington bertanggung-jawab atas bahaya yang diperkirakan akan mempengaruhi sebanyak lima juta pengungsi Palestina, yang tergantung atas layanan UNRWA.
Seperti dikutip Xinhua, Ahad (2/9), UNRWA selama ini menyediakan perawatan kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja bagi pengungsi Palestina.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan di dalam satu pernyataan resmi pada Jumat pagi bahwa Amerika Serikat akan menghentikan semua pendanaan buat badan pengungsi Palestina di PBB.
Departemen tersebut menggambarkan UNRWA, penyediaan layanan kemanusiaan untuk lebih dari lima juta pengungsi Palestina di wilayah itu sebagai bentuk kecacatan.
"Keputusan tersebut akan menambah parah masalah dan krisis yang telah dialami UNRWA dengan keprihatinan yang mendalam selama satu tahun belakangan," kata Aboul-Gheit.
Baca juga, AS Hentikan Pendanaan UNRWA untuk Pengungsi Palestina.
Ia menilai, dampak negatif dari keputusan AS itu takkan terbatas pada pengungsi saja tapi juga akan mempengaruhi negara penampung, terutama Yordania dan Lebanon. Keputusan itu, tambah Aboul-Gheit, akan menambah rumit masalah di Timur Tengah dan takkan pernah memberi sumbangan bagi kestabilan wilayah itu.
UNRWA, yang dirintis oleh resolusi PBB 70 tahun lalu, menyediakan layanan buat pengungsi Palestina yang terdaftar di lima wilayahnya yaitu Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza.