REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menghibur para anak terdampak gempa Lombok di tenda pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Ahad Malam.
Seperti dalam rilis dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, para anak-anak di tenda pengunsian tampak riang saat Presiden Jokowi datang menghampirinya pada Ahad malam sekira pukul 19.20 WITA.
Kepala Negara bercengkerama dengan kurang lebih 200 anak-anak untuk menghibur dan sejenak melupakan bencana gempa yang mereka alami. "Coba satu orang maju," kata Presiden yang langsung disambut unjuk jari anak-anak di pengungsian.
Habi dan Izna yang masing-masing duduk di kelas 5 dan 6 SD maju ke hadapan Presiden. Keduanya kemudian diberi pertanyaan seputar penjumlahan dan perkalian yang sukses mereka jawab. Presiden lantas memberikan hadiah sebuah tas sekolah untuk mereka.
Sejumlah anak lainnya kemudian berebut untuk maju setelah Presiden meminta mereka untuk kembali maju. Seperti Rifki misalnya, murid kelas 1 SD yang berkesempatan berinteraksi dengan Presiden.
"Rifki, coba satu ditambah satu ditambah satu ditambah satu berapa?" tanya Presiden.
Tanpa pikir panjang, Rifki langsung menjawabnya dengan tepat. Setelahnya Presiden kembali mengajukan pertanyaan penjumlahan yang sedikit lebih sulit namun juga berhasil dijawab olehnya.
"Ini pintar banget, ini diberi tas," kata Presiden.
Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Presiden bermalam di lokasi pengungsian untuk kemudian melanjutkan peninjauan langsung proses penanganan pascagempa yang terjadi di Lombok beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya ini, Presiden didampingi diantaranya Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.