Senin 03 Sep 2018 06:51 WIB

Peternak Sapi Perah Jabar Kerja Sama Program Pendampingan

Diharapkan para peternak dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas susu

Pekerja memeriksa kandang dan kondisi sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (18/9).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja memeriksa kandang dan kondisi sapi perah di Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak enam koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Barat mendapat pendampingan peningatakan kapasitas. Melalui pembinaan yang ada, diharapkan para peternak sapi perah dan koperasi susu dapat mengembangkan diri dan meningkatkan produktivitas dan kualitas susu.

"Kami berharap penandatanganan MoU ini bisa menjadi awal penguatan kemitraan jangka panjang serta mampu mendukung kehidupan yang lebih baik untuk para peternak sapi perah binaan kami," ujar Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) sekaligus Ketua KPSBU Lembang, Dedi Setiadi atas kerja sama pembinaan dengan PT. Frisian Flag Indonesia (FFI).

Menurut Dedi, dalam kerja sama ini para peternak sapi perah dan koperasi susu akan mendapat pembinaan melalui enam program. Dimana program-program tersebut memberikan pengetahuan teknik dan non-teknik serta pendampingan kepada peternak.

"Dengan demikian, mereka bisa mengembangkan diri untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil susu ternaknya yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan peternak sapi perah," ujar Dedi.

Enam program tersebut adalah Farmer2Farmer, program berbagi ilmu antara peternak sapi perah Belanda dan peternak sapi perah lokal. Kemudian Young Farmer Academy, berupa penjaringan dan pendampingan generasi muda untuk menjadi peternak sapi perah dan membangun organisasi peternak muda.

Kemudian Milk Collection Point (MCP) yang merupakan penyediaan tempat penampungan susu yang dilengkapi dengan sistem otomasi. Kemudian Dairy Village, program peternakan yang modern (menggunakan teknologi), berkelanjutan, dan juga ramah lingkungan. Serta BEWARA radio dan majalah, program komunikasi dan pembinaan dua arah bagi peternak sapi perah.

 Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, terdapat lebih dari 123.000 ekor sapi perah di wilayah Jawa Barat dengan jumlah peternak sapi perah yang terdaftar sebagai anggota koperasi sebanyak lebih dari 20.000 orang. Dengan kondisi alam yang ada di Jawa Barat, potensi pertumbuhan industri peternakan sapi perah masih sangat tinggi.

"Kami ingin kemitraan ini tidak hanya akan berlanjut, namun juga dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak lagi peternak sapi perah di Indonesia," harap Dedi.

Corporate Affairs Director FFI, Andrew F. Saputro, dalam keterangan tertulis, Senin (3/9), mengatakan, peternak sapi perah lokal di Indonesia merupakan salah satu mitra strategis yang mendukung perusahaan, baik untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan susu di Indonesia maupun untuk menumbuhkan bisnis perusahaan.

"Peran peternak sapi perah lokal Indonesia sangatlah penting bagi kami. Merekalah yang selama ini memastikan kelancaran produksi produk susu kami dengan menyediakan bahan baku susu sapi segar berkualitas. Karena itulah kemitraan dengan koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah memang sudah dilakukan sejak lama dan akan terus berlanjut," ujar Andrew.

Nantinya kerja sama juga akan diperluas dengan koperasi dan kelompok peternak sapi perah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement