REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Komite Olimpiade Internasional IOC Thomas Bach mengaku pernah memimpikan pesta akbar Olimpiade digelar di kawasan Asia Tenggara. Sebab Asia Tenggara adalah satu dari dua kawasan yang belum pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade.
"Iya, saya pernah membayangkan (memimpikan), karena Olimpiade adalah ajang global dan keuniversalannya harus tercermin tak hanya lewat partisipasi 206 negara, tapi juga dari penyelenggaraan Olimpiade di semua kawasan," kata Thomas Bach, Ahad (2/9) kemarin.
Menurut Bach, masih ada dua wilayah putih di peta yang absen dari penyelenggaraan Olimpiade. Wilayah pertama adalah Afrika. Oleh sebab itu IOC memutuskan untuk menggelar Olimpiade Remaja Musim panas di Afrika pada 2022.
Botswana, Nigeria, Senegal dan Tunisia sudah menyatakan tertarik untuk menggelar pesta akbar tersebut pada 2022.
Wilayah kedua adalah Asia Tenggara. "Oleh karena itu saya bisa membayangkan menggelar Olimpiade di kawasan kalian (Asia Tenggara). Di kawasan ini, saya kira Indonesia adalah salah satu tempat dan negara terbaik untuk melakukannya," kata Bach.
Bach menyampaikan apresiasinya terhadap kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Itu bisa menjadi modal awal bagi Indonesia untuk menggelar pesta olahraga yang lebih besar lagi seperti Olimpiade.
Sebelumnya pada Sabtu, Bach menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyatakan di hadapan Bach bahwa Indonesia siap untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas 2032, yang mendapat tanggapan positif dari Bach dan Presiden Dewan Olimpiade Asia Syeikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah.