Senin 03 Sep 2018 14:36 WIB

Soal Intimidasi, Ustaz Somad Diminta Melapor ke Polisi

untuk menyelidiki pelaku intimidasi, polisi butuh keterangan langsung Uztaz Somad.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengimbau Ustadz Abdul Somad untuk melapor pada kepolisian bila memang merasa diintimidasi terkait tausiyahnya di sejumlah tempat. Intimidasi tersebut diunggah dalam akun Instagram @ustadzabdulsomad. "Saya menilai beliau kan merasa diintimidasi, jadi silakan lapor," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/9).

Setyo menuturkan, polisi akan melakukan penindakan bila intimidasi yang dirasakan Abdul Somad dilaporkan. Pasalnya, untuk menyelidiki pelaku intimidasi, polisi membutuhkan keterangan langsung Abdul Somad.

"Kalau dia tidak lapor maka polisi tidak akan menangani. Nanti kalau misalnya kita minta keterangan tapi beliau tidak datang, kita susah juga kan. Kan diundang untuk diperiksa, diminta keterangan nanti susah," ujar Setyo.

Baca: Kemenag akan Dalami Informasi Pembatalan Ceramah Ustaz Somad

Dalam unggahan @ustadzabdulsomad, akun itu menyebut ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Lalu adanya beban panitia yang semakin berat dan kondisi psikologis jamaah dan ustadz Somad sendiri. "Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta.

Selama September, setidakya ada lima kota yang terpaksa dibatalkan rencana acaranya. Lima kota itu adalah Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri. Selanjutnya di bulan Oktober, juga ada janji untuk acara di Yogyakarta. Pada Desember, Ustaz Somad mengaku ada janji dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jawa Timur. "Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi, dan mohon doakan selalu," tulisnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement