REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad membatalkan sejumlah tausiyahnya di beberapa kota akibat adanya intimidasi ke akun media sosialnya. Pihak kepolisian hingga kini menyatakan belum menerima adanya laporan terkait intimidasi terhadap Ustaz Abdul Somad.
"Dia yang mengancam siapa, saya belum dapat laporan apa pun. Bisa jadi yang mengancam itu orang yang tidak senang dengan dia, bisa jadi kelompok dia juga (yang mengancam) karena dia jadi capres tidak mau, sekarang diancam-ancam," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/9).
Dalam unggahan @ustadzabdulsomad, akun itu menyebut ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap tausiyah di beberapa daerah, seperti di Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang. Lalu, adanya beban panitia yang semakin berat dan kondisi psikologis jamaah dan Ustaz Somad sendiri.
Berikut isi keterangan di akun Instagram Ustaz Abdul Somad:
"Maka, saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta:
1. September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri
2. Oktober di Yogyakarta
3. Desember janji dengan Ustaz Zulfikar di daerah Jawa Timur. Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi, dan mohon doakan selalu.
Wassalamu’alaikum warahmatullahwabarakatuh.
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad."
Setyo mengatakan, Polri akan menindak bila terdapat laporan. "Kalau ada laporan lah, kalau tidak ada ya tidak," ujar Setyo menegaskan.