Senin 03 Sep 2018 16:05 WIB

Potensi Perikanan Budidaya Belum Digarap Optimal

Mahasiswa harus mencintai potensi ekonomi dan bisnis di sektor perikanan budidaya.

Red: Irwan Kelana
Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof  Rokhmin Dahuri membahas pentingnya menggarap potensi perikanan budidaya.
Foto: Dok Rokhmin Dahuri
Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof Rokhmin Dahuri membahas pentingnya menggarap potensi perikanan budidaya.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof  Rokhmin Dahuri menjadi keynote speaker dalam acara Seminar Nasional dan Lokakarya Perikanan Wilayah Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) Wilayah I, di Kampus Universitas Islam Riau (UIR), Pekanbaru, Senin (3/9).

Dalam paparannya berjudul “Strategi Pembangunan Perikanan Budidaya yang Produktif, Berdaya Saing, Inklusif dan Berkelanjutan”, Guru Besar Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengajak mahasiswa perikanan sebagai generasi penerus untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi perikanan budidaya yang saat ini masih belum optimal digarap.

“Mahasiswa harus mencintai potensi ekonomi dan bisnis di sektor perikanan  budidaya. Jangan semua ingin bekerja di sektor jasa. Kita dorong pengembangan dan penggunaan teknologi seperti yang berkembangan saat di bisnis perikanan budidaya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (3/9).

Prof  Rokhmin yang juga merupakan Duta Besar Kehormatan Jeju Island, Korea menegaskan, perikanan budidaya di Indonesia khususnya di Provinsi Riau memiliki modal dukungan sumber daya alam sekaligus potensi pasar yang terbuka lebar,  baik di dalam maupun di luar negeri.