Senin 03 Sep 2018 16:29 WIB

Fitch Kembali Ganjar Indonesia Peringkat Layak Investasi

Fitch memuji langkah BI menaikkan suku bunga dan melakukan intervensi di pasar valas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Fitch Ratings
Foto: topnews.in
Fitch Ratings

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) mengafirmasi peringkat Indonesia di level layak investasi (investment grade). Dalam siaran persnya, Senin (3/9), Fitch memberikan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB/outlook stabil.

Menurut Ftich, terdapat beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut. Diantaranya, beban utang pemerintah yang relatif rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik di tengah tantangan sektor eksternal.

Ini berasal dari tingginya ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal serta indikator struktural lainnya yang masih di bawah negara peers. Langkah yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga kebijakan dan intervensi di pasar valas sebagai respons dari tekanan yang dialami oleh negara-negara emerging, dinilai mencerminkan komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas.

Dalam hal ini, fokus otoritas yang memprioritaskan stabilitas makroekonomi telah menjadi faktor utama pendukung perbaikan rating Indonesia oleh Fitch pada Desember 2017. Secara khusus, sektor eksternal Indonesia dipandang lebih resilien dibandingkan pada saat taper tantrum 2013 sebagai dampak dari stance kebijakan moneter yang disiplin, serta kebijakan makroprudensial yang telah mampu meredam peningkatan utang luar negeri korporasi.

Di sisi Pemerintah, konsolidasi fiskal akan dapat memperbaiki perkembangan beban utang. Lebih lanjut, Fitch berpandangan bahwa fokus otoritas terhadap stabilitas akan tetap dipertahankan. Selain itu, tidak terdapat indikasi perubahan kebijakan ekonomi yang signifikan menjelang pemilihan Presiden yang dijadwalkan akan dilakukan pada 17 April 2019.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dan beban utang pemerintah dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara peers. Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2019 dan 5,3 persen pada 2020 dengan didukung oleh belanja infrastruktur publik yang berkelanjutan. Sementara tingkat utang Pemerintah juga lebih baik dari median utang negara peers.

Risiko sektor perbankan Indonesia dinilai terbatas dengan tingkat permodalan bank yang kuat. Secara umum, kewajiban bank dalam valas dapat ditutup dengan aset dan telah dilakukan lindung nilai. Di samping itu, sebagian kewajiban dalam valas tersebut merupakan pembiayaan yang berasal dari perusahaan induk.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan afirmasi rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merupakan cerminan keyakinan lembaga rating atas perekonomian Indonesia. Komitmen yang kuat dalam menjaga stabilitas dan memperkuat ketahanan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut mencerminkan kebijakan otoritas yang kredibel.

"Ke depan, koordinasi antar otoritas dalam rangka implementasi bauran kebijakan, termasuk upaya perbaikan defisit transaksi berjalan, akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," katanya.

Fitch sebelumnya menaikkan peringkat Indonesia ke level BBB/stable outlook (investment grade) pada 20 Desember 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement