REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Kapolres Madiun AKBP I Made Agus menyatakan jajarannya akan fokus pada sejumlah jalur perbatasan antardaerah. Terutama, saat pengamanan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah atau "Suroan".
"Untuk pengamanan Suroan dan Suroan Agung, pola pengamanannya dilaksanakan pada delapan titik jalur perbatasan Kabupaten Madiun," ujar AKBP Agus saat memberikan paparan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pengamanan 1 Suro, bertempat di ruang Rapat Eka Kapti Pusat Pemerintah Mejayan Kabupaten Madiun, Senin (3/9).
Menurut dia, fokus pengamanan yang dilakukan di jalur perbatasan menyusul kesepakatan bersama bahwa pada agenda 1 Suro tahun ini tidak melakukan ziarah makam atau "nyekar" secara massal. Sehingga, anggota Polres Madiun yang berjaga akan melarang massa pesilat dari luar Kabupaten Madiun untuk masuk ke wilayahnya dan Kota Madiun.
"Perayaan 1 Suro dan Suran Agung kali ini dilaksanakan di masing-masing ranting. Jadi massa pesilat dari luar Madiun dilarang masuk Madiun untuk kegiatan nyekar dan konvoi," kata dia.
Selain itu, lanjut Kapolres, pihaknya juga akan melaksanakan operasi minuman keras guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Ia ingin setelah rapat koordinasi diharapkan para tiga pilar plus dapat melaksanakan konsulidasi terkait giat 1 Suro dan Suran Agung 2018. Selain itu, juga melaporkan hasil pengamanan secara profesional dan proposional.
"Intinya bahwa dalam kegiatan ini Polres Madiun dan Pemkab Madiun serta jajaran terkait siap melaksanakan pengamanan 1 Suro dan Suran Agung," tuturnya.
Harapannya, agar pihak-pihak terkait menaati kesepakatan yang ditetapkan sehingga tercipta situasi Kabupaten Madiun yang kondusif.